Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA BUTUH PERLINDUNGAN INTERNASIONAL SAMPAI MERDEKA

Nidiya Fitriyah - Selasa, 15 Desember 2015 - 21:11 WIB

Selasa, 15 Desember 2015 - 21:11 WIB

277 Views ㅤ

Hari ke-2 Konferensi Internasional tentang Yerusalem (Al-Quds). (foto: Nidiya/MINA)
Hari ke-2 <a href=

Konferensi Internasional tentang Yerusalem (Al-Quds). (foto: Nidiya/MINA)" width="300" height="194" /> Hari ke-2 Konferensi Internasional tentang Yerusalem (Al-Quds). (foto: Nidiya/MINA)

Jakarta, 5 Rabi’ul Awwal 1437/15 Desember 2015 (MINA) – Pengamat Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, rakyatnya membutuhkan perlindungan internasional sampai mendapatkan kemerdekaannya.

Palestina membutuhkan perlindungan internasional hingga pendudukan Israel benar-benar berakhir,” ujarnya dalam Konferensi Internasional tentang Yerusalem (Al-Quds) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (15/12).

Riyad mengatakan, semua Muslim bertanggung jawab atas kemerdekaan rakyat Palestina, termasuk Dewan Keamanan (DK PBB).

Pengamat itu berharap, DK PBB dapat memberikan aksi nyata untuk melindungi rakyat Palestina.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Kami juga mengharapkan DK PBB berdiskusi lebih dalam untuk mendapatkan solusi bagi konflik di Palestina,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Arsitektur Universitas Cambridge, Australia Wendy Pullan mengatakan hal yang sama bahwa rakyat Palestina membutuhkan perlindungan internasional.

Wendy mengatakan, pembersihan etnis di Palestina  benar-benar terjadi saat ini.

Pertemuan “International Conference on the Question of Jerusalem” itu bertujuan  memperjuangkan dan mencari solusi untuk dibawa ke Sidang Umum PBB di New York.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Konferensi yang bertema “Addressing the Present and Shaping the Future of Jerusalem” berlangsung selama dua hari, diikuti dengan Civil Society Forum on the Question of Palestine, 16 Desember 2015.

Dalam penyelenggaraan pertemuan tersebut, Pemerintah RI bekerjasama dengan Komite Palestina PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sebelumnya, Pemerintah RI juga pernah menjadi tuan rumah pertemuan Komite Palestina PBB, yaitu The UN Asian and Pacific Meeting on the Question of Palestine di Jakarta, 8-9 Juni 2009.

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan serupa di Ankara, Turki, 12-13 Mei 2014, dengan tema “Strengthening International Support for a Just and Lasting Solution of the Question of Jerusalem”.

Selain menghadirkan pejabat senior dari negara-negara anggota dan pengamat Komite Palestina PBB, pertemuan juga dihadiri perwakilan dari kalangan diplomatik di Jakarta, serta sejumlah pakar internasional.(L/P008/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah