Ramallah, MINA – Merespon dihapusnya nama Palestina dalam peta online, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Ishaq Sidr mengatakan, pihak kini sedang mencari mesin pencari internet alternatif selain Google.
“Penghapusan Palestina dari peta online Google dan Apple merupakan tindakan bias bagi pendudukan Israel dan pelanggarannya terhadap hak asasi manusia di Palestina,” kata Sidr seperti dikutip dari Wafa, Ahad (19/7).
Kementerian itu sedang melakukan beberapa langkah untuk memberikan tekanan pada dua perusahaan raksasa itu melalui server mereka yang digunakan oleh beberapa perusahaan Palestina.
Selain itu, Kementerian itu juga akan mengajukan tuntutan hukum dengan badan-badan internasional yang kompeten, mengingat fakta bahwa penghapusan nama yang diakui secara internasional melanggar hukum dan perundang-undangan internasional, serta resolusi PBB.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Palestina juga mengajak gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) dan lainya untuk memberikan tekanan Google dan Apple atas tindakan tidak adilnya itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat, Riad al-Malki mengatakan, akan menuntut para pejabat dari dua perusahaan itu jika mereka bersikeras melanggar hukum internasional.
“Mereka (Google dan Apple) tentu saja salah ketika mereka berurusan dengan Palestina dengan perkiraan politik yang terlalu rendah ini,” kata Menlu. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya