ﺒﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ (الاسرا [١٧]: ١)
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra [17]: 1)
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Para mufassirin (ahli tafsir) bersepakat bahwa ayat pertama surah Al-Isra di atas mengisahkan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam. Isra’ Mi’raj merupakan bukti nyata hubungan erat antara Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Aqsa.
Sejarah hubungan kedua masjid tersebut bisa dilacak mulai era Nabi Adam Alaihi Salam hingga Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, ketika ia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Wahai Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Nabi menjawab, “Masjidil Haram.” Ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Nabi menjawab, “Masjid Al-Aqsa.” Ia bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara keduanya?” Nabi menjawab, “Empat puluh tahun.” (HR Al-Bukhari)
Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy menyatakan, peristiwa Isra’ Mi’raj mengandung beberapa hikmah, antara lain menunjukkan betapa tinggi dan mulia kedudukan Baitul Maqdis di sisi Allah. Peristiwa Isra’ yang agung inilah yang menggerakkan Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menggalang segala kekuatan melawan tentara Salib yang telah mengotori Baitul Maqdis (Rumah Suci) dengan darah kaum Muslimin.
Peristiwa Isra’ Mi’raj juga memberikan isyarat, agar setiap Muslim di mana saja dan kapan saja untuk menjaga dan melindungi Baitul Maqdis dari musuh-musuh Islam dan mengingatkan kaum Muslimin agar berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan Baitul Maqdis kepada pemiliknya, yakni kaum Muslimin dari tangan kotor Zionis Israel. Para ulama menyatakan, barang siapa tidak memperhatikan Masjid Al-Aqsa, berarti dia tidak memperhatikan Masjidil Haram, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Saat ini, Masjid Al-Aqsa dan Palestina berada dalam kekuasaan Zionis Israel. Mereka mengklaim bahwa wilayah itu adalah tanah yang dijanjikan Tuhannya (The Promissed Land) dan di bawah masjid Al-Aqsa terdapat kuil Sulaiman, tempat ibadah mereka. Padahal, para pakar sejarah kaum Yahudi sendiri membantah klaim itu melalui bukti-bukti dari penelitian yang mereka lakukan.
Sebagian pemuka Yahudi meyakini bahwa suatu hari nanti, mereka akan dikalahkan umat Islam. Diam-diam, mereka meyakini hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam bahwa Al-Aqsa akan kembali ke pangkuan umat Islam.
Tentang isyarat kemenangan umat Islam, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ، يَا عَبْدَ اللهِ، هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ فَاقْتُلُوْهُ؛ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ (رواه الْبُخَارِى وَمُسْلِم)
Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem
“Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi Yahudi dan membunuhi mereka, sampai ketika Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, batu dan pohon itu berkata: ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, Yahudi ada di belakangku, kemari dan bunuhlah dia.’ Kecuali pohon gharqad, (dia tidak berbicara) karena dia dari pohon Yahudi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas adalah kabar gembira dari Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam sekaligus menjadi keyakinan bagi umat Islam, bahwa mereka akan dapat membebaskan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman musuh saat ini, yaitu Zionis Israel, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Umar bin Khatthab terhadap Tentara Romawi, dan Shalahuddin Al-Ayyubi melawan Tentara Salib.
Umat Islam akan mendapat bantuan dari banyak pihak, bahkan benda-benda yang ada di bumi, seperti tumbuh-tumbuhan dan batu akan ikut menunjukkan tempat persembunyian orang Yahudi. Dengan kata lain tidak ada tempat sembunyi bagi mereka di bumi ini.
Pada surah Al-Isra ayat keenam juga disebutkan, “Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.”
Baca Juga: Israel akan Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Itulah penegasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya, bahwa umat Islam pasti akan mampu mengalahkan Zionis Yahudi yang saat ini menguasai Masjidil Aqsa.
Yahudi Tidak Akan Menang Melawan Umat Islam
Permusuhan Yahudi terhadap Islam sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam di Madinah. Hal itu mereka lakukan karena khawatir terhadap pengaruh dakwah Islam yang akan menghancurkan impian dan rencana mereka menguasai ekonomi, wilayah dan pengaruh di masyarakat setempat.
Syaikh Abdurrahman Ad-Dausari dalam bukunya “Al Yahudiyah wal Masuniyah” mengatakan, pertarungan umat Islam dengan Yahudi adalah pertarungan eksistensi, bukan sekadar persengketaan dan perebutan tanah Palestina, pengungsi atau penguasaan air saja.
Baca Juga: Pasukan Israel Mundur dari Wilayah Nablus
Saat ini, berbagai usaha yang mereka lakukan, di antaranya membuat narasi dan opini bahwa permusuhan Yahudi dan Islam hanya sekadar perebutan tanah Palestina dan wilayah sekitarnya. Zionis Israel memanfaatkan media-media yang mereka kendalikan demi mendukung opini dan narasi sesat mereka.
Yahudi juga membuat sejumlah konspirasi untuk menghacurkan Islam. Mereka bersekutu dengan kaum Musyrikin dan Nasrani, demi memadamkan cahaya Allah, menghancurkan umat Islam. Hal itu bisa kita saksikan saat ini, mereka bergabung dan membantu pemerintahan India dalam mempersekusi umat Islam Kashmir, membantu militer Myanmar dalam membantai Muslim Rohingya, dan di berbagai tempat lainnya.
Prof. Dr. Hamka dalam tafsir Al-Azhar menyatakan,“Di zaman sekarang ini, Yahudi dan Nasrani bersatu padu memusuhi Islam. Permusuhan yang ditimpakan oleh dunia Nasrani kepada dunia Islam sejak Perang Salib dahulu hingga seterusnya bukan mengendur, tapi bahkan kian menghebat. Bahkan sampai saat ini, negeri-negeri Nasrani di bawah pimpinan Paus Paulus VI memutuskan memberi ampunan dosa terhadap orang Yahudi yang selama ribuan tahun menjadi musuh bebuyutan mereka. Mengapa Yahudi menjadi musuh Nasrani? Itu karena Yahudi menuduh Nabi Isa Al-Masih (tuhan mereka) sebagai anak yang dihasilkan dari hubungan di luar nikah. Akan tetapi, demi merebut tanah Palestina, mereka bersatu padu memerangi umat Islam.“
Secara kasat mata, mereka tampak mendominasi, dan menguasai dunia dengan berbagai bidang yang mereka kendalikan, mulai dari politik, militer, hingga ekonomi. Akan tetapi, sesungguhnya, semakin mereka menampakkan kedzaliman, semakin dekat mereka kepada kehancuran.
Baca Juga: Agresi Militer Israel di Jenin Berlanjut Hingga Hari Ke-33
Setiap hari kita mendengar pengusiran dan persekusi yang dilakukan tentara Zionis kepada rakyat Palestina. Ribuan orang dipenjara, meninggal dunia setiap tahunnya, sementara jutaan warga Palestina mengungsi bertahun-tahun, tidak jelas kapan mereka bisa kembali ke kampung halamannya.
Itu semua menjadi bukti nyata kedzaliman Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, pelecehan mereka terhadap kemanusiaan dan keadilan. Maka semakin besar kedzaliman yang mereka lakukan, itu menunjukkan semakin dekatnya mereka kepada kehancuran dan kebinasaan.
Perjalanan sejarah membuktikan, sejak runtuhnya Kerajaan Nabi Sulaiman Alaihis Salam, hingga masa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam umat Yahudi tidak pernah menang. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata, “Hal itu disebabkan karena kesombongan dan kedzaliman yang mereka lakukan, sehingga Allah Ta’ala mengutus orang-orang kuat untuk menghancurkan mereka.”
Jika saat ini Zionis Yahudi terlihat menguasai Palestina, mengandalikan kekuatan-kekuatan politik dan ekonomi dunia, ketahuilah bahwa sesungguhnya hal itu hanya sebentar saja. Amerika Serikat (AS) sebagai negara pendukung utama Zionis saat ini berada di ambang kehancuran ekonomi. Demikian juga Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, saat ini menghadapi ancaman krisis energi yang tidak tanda-tanda kapan berakhir.
Baca Juga: Hamas Serahkan Dua Sandera Israel ke Palang Merah, Satu Agen Mossad
Di dalam negeri Israel sendiri, mosi tidak percaya kepada pemerintah semakin terasa. Dalam kurun dua tahun (2020-2022), mereka menyelenggarakan empat kali pemilu. Itu membuktikan di dalam negeri Israel sendiri mengalami perpecahan tajam di kalangan elit maupun masyarakat pendukungnya.
Sementara, media “The Globes” melaporkan, ekonomi dalam negeri Israel semakin mengkhawatirkan. Setiap tahun ribuan masyarakat melakukan eksodus karena keamanan yang tidak terjamin. Sementara industri militernya juga di ambang kebangkrutan sehingga harus mem-PHK ribuan karyawannya.
Itu semua membuktikan, Zionis Israel cepat atau lambat akan hancur karena ulah mereka sendiri. Masyarakat internasional sudah muak dengan tingkah polah mereka. Negara-negara di dunia bisa menyaksikan bagaimana kebiadaban dan kekejaman Zionis kepada rakyat Palestina. Negara biadab dan pelanggar perjanjian pasti kehilangan kepercayaan dan dukungan masyarakat internasional.
Memang, belum ada sejarahnya Yahudi mampu mengalahkan umat Islam. Para tokoh-tokoh Yahudi sendiri yakin bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan kaum Muslimin, kapan pun dan di manapun.
Baca Juga: Hamas: Tuduhan Israel Soal Pembunuhan Keluarga Bibas Bohong
Para tokoh Yahudi diam-diam juga mempelajari Al-Quran dan Hadits. Mereka sebenarnya tahu, bahwa mereka akan kalah. Hanya saja mereka mencari-cari cara, dan kesempatan untuk mengulur-ulur waktu kemenangan umat Islam itu.
Perumpamaan Yahudi dalam memadamkan cahaya Allah seperti manusia yang ingin memadamkan cahaya matahari dengan tiupan mulut-mulut mereka. Maka sudah pasti tidak akan berhasil melakukannya. Mereka akan menemui kegagalan dan kebinasaan.
Semangat Perjuangan Meraih Kemenangan
Kepada saudara-saudara Bangsa Palestina dan siapapun yang saat ini sedang berada di shaff perjuangan melawan kedzaliman di Al-Aqsa dan Palestina, mari tanamkan keyakinan dalam hati sanubari kita semua, bahwa Allah Ta’ala pasti akan memberikan kemenangan kepada kita sesuai dengan janji-Nya. Sungguh Allah Ta’ala tidak akan mengingkari janji-Nya. Hanya tugas kita saat ini memantaskan diri agar kita layak dianugerahi kemenangan itu.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Siap Serahkan Enam Sandera Israel
Bila kaum Muslimin menderita luka, kehilangan harta benda, ataupun terusir dari tempat tinggalnya, sesungguhnya mereka, musuh-musuh Islam juga merasakan penderitaan yang sama. Hanya saja, kaum Muslimin menderita hanya sebatas fisik saja, sementara jiwanya bahagia karena yakin dengan janji dan pertolongan Allah Ta’ala. Sedangkan musuh-musuh Islam, mereka menderita fisik dan jiwa, jasmani dan rohani, dunia dan akhirat.
Darah yang mengalir dari tubuh-tubuh umat Islam berbeda dengan darah yang mengalir dari tubuh musuh-musuh Islam. Darah umat Islam dalam perjuangan akan menjadi saksi bahwa kelak mereka akan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sementara darah musuh-musuh Islam akan menyeret mereka ke neraka selama-lamanya.
Yakinlah bahwa perjuangan yang kita lakukan saat ini adalah pergerakan untuk kemenangan yang abadi dan hakiki. Sementara perjuangan yang dilakukan kaum Yahudi dan sekutu-sekutunya adalah pergerakan menuju kekalahan dan kehancuran, dunia dan akhirat.
Jika kaum Yahudi mendapat dukungan dari negara-negara adidaya, disupport penuh sekutu-sekutunya, maka ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, pemilik alam semesta ini mendukung dan meridhai kalian kaum Muslimin. Berbesar hatilah kalian karena Yang Maha Mengatur dan Menguasai alam raya ini berada di pihak kalian.
Baca Juga: Laporan: Hamas Kembalikan Jenazah Sandera Israel Shiri Bibas ke Palang Merah
Maka dari itu, marilah kita terus bersyukur kepada Allah Ta’ala. Meskipun saat ini kita semua masih dalam posisi belum mendapatkan kemenangan, dalam kondisi serba kesusahan dan dan kekurangan, namun yakinlah dengan janji Allah, sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan. Satu kesulitan diapit dengan dua kemudahan, sebagaimana firman-Nya,”Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah [94]: 5-6).
Kemenangan sejati bukan soal menguasai wilayah, mengendalikan ekonomi, politik dan kekuasaan, tapi terbukanya hati manusia untuk menerima ajaran Islam, tegaknya keadilan di muka bumi dan kebebasan manusia dalam beribadah kepada Rabbnya.
Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina saja, tetapi hal itu adalah tanggung jawab seluruh umat Islam di manapun berada. Persaksikanlah Ya Rabb, kami saat ini berjuang membebaskan masjid-Mu dari kedzaliman Zionis Israel. Mudahkanlah urusan kami, tolonglah perjuangan kami, kembalikan Al-Aqsa dan Palestina ke pangkuan kaum Muslimin.
Al-Aqsa dan Palestina, kami semua berdiri di belakangmu, siap berjuang membebaskanmu.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ.
اَلْاَقْصَى حَقُّنَا
Salam dari Madinatul Munawarah, 15 Rabiul Akhir/9 November 2022
Yakhsyallah Mansur
(A/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)