Ramallah, MINA – Pemerintah Palestina menyambut baik keputusan Kerajaan Belgia yang secara akurat melabeli produk-produk permukiman ilegal Israel.
“Ini adalah langkah pertama yang positif untuk menolak dan tidak mengakui pemukiman ilegal Israel,” kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat (Kemlu) Palestina dalam pernyataan pers seperti dikutip dari Wafa, Jumat (26/11).
Kemlu Palestina menegaskan, memberi label secara akurat pada permukiman Israel adalah pernyataan fakta yang harus dibayar kepada konsumen di seluruh dunia.
“Ini tidak kontroversial atau revolusioner dan harus menjadi kebijakan standar di semua pasar.Produk yang diproduksi di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang dicuri tidak berbeda dengan jarahan yang dikemas ulang yang tidak boleh memberikan legitimasi atau dijual sebagai barang yang diproduksi secara sah,” jelas pernyataan Kemlu Palestina itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Kemlu Palestina juga meminta komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah agar menekan Israel dan menolak pencaplokan de facto Tepi Barat.
“Ini sangat mendesak mengingat eskalasi serangan teror oleh pemukim Israel terhadap warga sipil dan komunitas Palestina, termasuk serangan terhadap seorang ayah dan anak di dekat Ramallah pada Rabu (24/11),” tambahnya.
Palestina mengingatkan dan menegaskan kembali, semua pemukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur adalah ilegal, pelanggaran berat terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional dan merupakan kejahatan perang di bawah Statuta Roma.
“Sebagaimana ditegaskan oleh resolusi PBB dan sejalan dengan posisi yang diadopsi oleh anggota Uni Eropa, termasuk Belgia, mereka juga merupakan antitesis terhadap perdamaian dan menggagalkan setiap upaya tulus untuk mengakhiri pendudukan dan mewujudkan formula solusi dua negara,” kata pernyataan itu. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Mi’raj News Agency (MINA)