Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina Tolak Tawaran Trump Memberi Ganti Yerusalem

Syauqi S - Kamis, 23 Agustus 2018 - 06:52 WIB

Kamis, 23 Agustus 2018 - 06:52 WIB

2 Views ㅤ

Ramallah, MINA – Pemimpin Palestina menolak tawaran Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (22/8), yang mengatakan, Palestina akan mendapatkan sesuatu yang “sangat baik” sebagai ganti negaranya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pejabat senior Palestina Ahmad Al-Tamimi menyebut pernyatan Trump yang menghapus Yerusalem dari perundingan masa depan adalah “kelanjutan dari poltik AS yang mendukung Israel.”

Berbicara kepada kantor berita resmi WAFA, dia menambahkan bahwa dorongan Trump untuk kesepakatan perdamaian Israel-Palestina tidak mungkin tanpa mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina.

‘Bagi kami, bagian timur kota Yerusalem yang sekarang disengketakan adalah ibu kota negara masa depan kami,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Para Pemimpin Arab Tiba di Mesir Hadiri Pertemuan Darurat terkait Gaza

Pembukaan kedutaan AS pada tanggal 14 Mei di Palestina, protes massa dan bentrokan di perbatasan Gaza yang membuat setidaknya 63 tewas oleh tembakan tentara Israel.

Berbicara kepada pendukungnya, Selasa (21/8), Trump kembali membela langkahnya, mengatakan dia akan mengusahakan negosiasi di masa depan.

“Sekarang (Yerusalem) tidak lagi ada di atas meja perundingan, tidak ada yang dinegosiasikan. Tapi mereka (Palestina) akan mendapatkan sesuatu yang sangat baik karena giliran mereka berikutnya,” kata Trump.

Sementara itu berbicara di Yerusalem pada Rabu (22/8) pagi, penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, mengatakan dia berharap Palestina bisa move on dari isu pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem.

Baca Juga: Tentara Zionis Terus Serang Warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem 

Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, mengecam komentar Bolton dan mengatakan Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina.

“Kata-kata Bolton itu omong kosong dan tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Erekat dalam sebuah pernyataan. Anda tidak bisa berbicara tentang perdamaian tanpa Yerusalem sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka atas dasar perbatasan tahun 1967,” katanya  (T/R11/RS2-P1)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Dokumenter Palestina “Delayed Retrieval” Raih Penghargaan Film Pendek Terbaik di Italia

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina