Jakarta, MINA – Pameran Buku bertaraf internasional Indonesia International Book Fair (IIBF) 2018 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, 12-16 September 2018.
Acara yang berlangsung selama lima hari ini secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munif didampingi Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dadang Suhendar, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosyidayati Rozalina dan Ketua IIBF 2018 Amalia Safitri di ruang Plennary Hall JCC, Rabu (12/9).
“Kami ucapkan selamat kepada IKAPI yang telah menyelenggarakan pameran buku ke-38 kalinya, ini luar biasa, dengan melawati serta berjalannya waktu, mampu konsisten sehingga bisa tercapai pameran buku Indonesia Internasional,” kata Triawan Munif dalam sambutannya.
IIBF diadakan rutin setiap tahun oleh IKAPI Pusat. Perhelatan besar ini diadakan pertama kali pada tahun 1980 dengan nama Indonesia Book Fair (IBF). Pada tahun 2014, IKAPI Pusat meningkatkan jangkauan IBF menjadi IIBF.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Sementara itu, Dadang Suhendar saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, fihaknya sangat mengapresiasi pameran buku internaisonal ini sebagai upaya meningkatkan literasi bangsa Indonesia.
“Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi kepada IKAPI yang telah menyelenggarakan kegiatan rutin tahunan IBF dan IIBF ini. Pameran buku nasional ini harus menjadi pameran buku terbesar dan tidak kalah penting dengan pameran buku internasional yang diselenggarakan negara lain,” ujarnya.
Sementara, Ketua IKAPI Risyidayati menjelaskan IIBF menjadi pusat kegiatan promosi, transaksi, diskusi, dan interaksi nasional maupun internasional bagi kalangan penerbit, penulis, pustakawan, aktivis literasi, seni, budaya, dan pendidikan, serta pelaku industri kreatif lainnya.
“Bagi partisipan domestik, IIBF menjadi gerbang menuju pasar global. Sedangkan bagi partisipan asing, pameran buku bertaraf internasional ini merupakan pintu masuk ke pasar raksasa di Asia Tenggara,” jelasnya.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Terkait pameran ini, Ketua IIBF 2018 Amalia menjelaskan, tahun ini penerbit dan lembaga yang berpartisipasi ada 62 peserta dengan menempati 110 stan. Sementara penerbit dan lembaga mancanegara yang berpartisipasi ada 34 peserta dari 17 negara.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, IIBF juga diramaikan dengan beragam acara budaya, seni, pendidikan, lomba sains, robotik dan sejumlah perbukuan seperti business matchmaking yang merupakan wahana transaksi hak cipta antara penerbit dan penerbit atau pemilik naskah serta executive program yang diikuti para penerbit mancanegara agar lebih banyak penerbit asing yang mengenal perbukuan dinegara kita,” katanya.
Selain itu, pengunjung dipersilahkan untuk mendatangi stan-stan yang disediakan dengan gratis.
Pada pameran ini panitia menyediakan dua tempat yaitu area Plennary Hall yang disediakan untuk Kedutaan Besar dan penerbit dari Luar Negeri dan area Cendrawasih Room dan di luar Plennary Hall untuk penerbit dan peserta pameran dari dalam negeri. (L/R10/R01)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Mi’raj News Agency (MINA)