Gaza, MINA – Sebuah asosiasi di Palestina pada Sabtu (19/6) menyelenggarakan pameran foto anak-anak yang syahid akibat agresi Israel baru-baru ini di Gaza.
Kontributor MINA di Gaza melaporkan, pameran, yang diselenggarakan oleh asosiasi “Jika Kita Berhenti Bermimpi” itu digelar di reruntuhan rumah keluarga Al-Saqqa di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan yang hancur total akibat agresi Israel.
Pameran tersebut bertujuan untuk mendokumentasikan kejahatan-kejahatan Israel terhadap anak-anak.
Pameran tersebut juga menampilkan mainan untuk anak-anak, model kartun pesawat Israel yang menembakkan rudal, dan figur kunci yang mengekspresikan hak untuk kembali.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Gadis 13 tahun, Suha Al-Astal, yang berpartisipasi dalam pameran itu, mengatakan: “Kami di sini hari ini untuk mengekspos kejahatan Israel terhadap anak-anak di Gaza yang mereka bunuh.
Sementara Youssef Banat, wakil presiden asosiasi, mengatakan, aak-anak di Gaza terbunuh selama agresi Israel baru-baru ini tanpa rasa bersalah, jadi kami memutuskan untuk mengadakan pameran dengan foto-foto mereka, dan foto-foto anak-anak lain yang syahid dalam perang sebelumnya, untuk mengekspresikan solidaritas dengan keluarga mereka.
Ia melanjutkan, pameran tersebut bertujuan untuk mengungkap kejahatan Israel dan menyampaikan suara keluarga para martir kepada dunia.
Ia juga mengatakan, pameran itu diadakan di reruntuhan rumah keluarga Al-Saqqa, yang terdiri dari 4 lantai dan berpenghuni sekitar 70 warga, termasuk anak-anak dan wanita, yang sekarang menjadi tunawisma.”
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia meminta masyarakat internasional untuk “berdiri di samping rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap anak-anak.
Banat melanjutkan, pendudukan Israel melanggar hak asasi, impian dan aspirasi anak-anak Palestina dan membuat mereka kehilangan kehidupan yang layak dalam keselamatan dan keamanan. Ia menuntut untuk mengadili pendudukan Israel atas kejahatannya terhadap anak-anak dan warga sipil.
Pada 13 April, situasi di Palestina memburuk sebagai akibat dari serangan brutal Israel di kota Yerusalem yang diduduki, dan eskalasi menyebar ke Tepi Barat serta wilayah Palestina lain yang diduduki. Kemudian, berubah menjadi konfrontasi militer di Gaza, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 21 Mei lalu.
Agresi Israel di Gaza mengakibatkan 290 syahid termasuk 69 anak-anak, 40 wanita dan 17 orang tua serta lebih dari 8.900 terluka, sementara ribuan unit rumah hancur. (L/MS/RE1).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)