Tel Aviv, MINA – Presiden Panama Juan Carlos Varela menolak memindahkan kedutaan negaranya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menurut koran Israel Hayom pada hari Senin (21/5/2018), Varela mengatakan hal itu dalam kunjungannya ke Tel Aviv pekan lalu.
Panama mendukung negosiasi politik dengan Palestina dan berharap akan ada dialog mengenai solusi dua negara.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Varela menegaskan, “Kami akan tetap di Tel Aviv, tetapi kami akan menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan negara lain. Pada saat yang sama, kami akan mendukung negosiasi antara Israel dan Palestina.” Palinfo melaporkan.
“Setiap negara memiliki hak untuk memutuskan di mana kedutaannya akan berlokasi,” ia menambahkan, dan mengatakan negaranya lebih suka menunggu hasil negosiasi.
Sementara itu Paraguay pada hari Senin (21/5/2018) telah membuka kedutaannya di Yerusalem untuk menjadi negara ketiga yang mengambil langkah ini mengikuti AS dan Guatemala. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina