Bogor, MINA – Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur mengajak kaum Muslimin untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan. Menurutnya, mewujudkan ketahanan pangan merupakan salah satu dari kewajiban masyarakat Islam.
Hal itu disampaikan saat melakukan panen perdana Demplot Hidroponik yang ada di lingkungan Pondok Pesantren (Pontren) Al-Fatah Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ahad (19/3).
“Kewajiban masyarakat Islam itu tiga, pertama menyembah Allah, kedua mewujudkan ketahanan pangan dan ketiga mewujudkan keamanan, itu merupakan kandungan dari Al-Qur’an Surat Quraisy,” katanya.
Dikatakan, untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan, ummat Islam agar dapat memanfaatkan lahan semaksimal mungkin. Bahkan jika lahan itu sangat terbatas dapat melakukan dengan metode hidroponik.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
“Ini salah satunya, lahan terbatas menghasilkan panen perdana sayuran hidroponik,” kata Imaam.
Panen perdana demplot hodroponik ini, menjadi langkah awal dalam upaya mengembangkan pertanian berkelanjutan di banyak tempat dan memperkuat ketahanan pangan bagi umat.
“Kita harus terus berinovasi dalam pengembangan pertanian agar bisa menghasilkan makanan yang cukup dan berkualitas untuk umat. Saya berharap, petani-petani di mana saja bisa ikut mengembangkan pertanian hidroponik untuk memperkuat ketahanan panga,” kata Imaam.
Praktisi dan konsultan pertanian hidroponik yang mendampingi program Demplot Hidroponik di Pontren Al-Fatah menyampaikan, sayuran hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian modern yang menanam tanaman dalam air dan nutrisi yang terkandung dalam larutan khusus, tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
“Metode ini memungkinkan petani untuk memperoleh hasil panen yang lebih cepat, lebih banyak, dan lebih berkualitas, dibandingkan dengan metode konvensional,” katanya.
Menurut Pembina Hidroponik Al-Fatah, Aji Sarmaji, pengembangan pertanian hidroponik memiliki potensi yang sangat besar untuk memperkuat ketahanan pangan. Dengan metode ini, petani bisa menghasilkan sayuran segar dan sehat sepanjang tahun, tanpa tergantung pada musim dan cuaca.
“Selain itu, teknik hidroponik juga dapat menghemat penggunaan air dan pupuk, dan hasilnya dapat berlimpah dengan kualitas baik sehingga harganya juga tinggi,” ungkap Aji.
Sementara Samsuri sebagai pelaksana program Demplot Hidroponik mengungkapkan, untuk menghasilkan sayuran hidroponik jenis slada air dan pokcay hanya membutuhkan waktu 35 hari.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
“Prosesnya mulai dari penyemaian tujuh hari, kemudian ditanam di media tanam dan setelah 28 hari bisa dipanen. Jadi hanya perlu waktu sekitar 35 hari sudah menghasilkan,” katanya.
Untuk info lebih lanjut, bisa menghubungi Bapak Syamsuri di nomor 0812 8907 191 (LB04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana