Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Inggris Harry Bunuh 25 orang di Afghanistan

sajadi - Sabtu, 7 Januari 2023 - 07:56 WIB

Sabtu, 7 Januari 2023 - 07:56 WIB

4 Views

London, MINA – Pangeran Inggris Harry mengungkapkan dalam buku memoarnya, dia membunuh 25 orang saat menjadi pilot helikopter Apache selama penugasan keduanya sebagai pilot Angkatan Idara Inggris di Afghanistan.

Klaim Pangeran Harry dalam buku berjudul “Spare” yang akan tersedia di toko buku Inggris pekan depan, muncul karena versi bahasa Spanyol buku tersebut secara tidak sengaja dijual di Spanyol, Middle East Monitor melaporkan, Sabtu (7/1).

Duke of Sussex, yang telah mengundurkan diri dari tugas kerajaannya dan meninggalkan Inggris bersama istrinya terbang selama perang di Afghanistan dan misinya menghasilkan “pengambilan nyawa manusia”.

Disebutkan dalam buku itu bahwa dia tidak bangga atau malu dengan pembunuhan tersebut karena dia menggambarkan mereka yang terbunuh sebagai “penjahat” yang mencoba membunuh “barang”.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Pangeran Harry tidak menganggap 25 orang yang terbunuh sebagai “orang” tetapi sebagai “bidak catur” yang telah diambil dari papan, menurut The Telegraph, yang mengatakan memperoleh salinan buku tersebut dalam bahasa Spanyol.

Ribuan militan yang terkait dengan Taliban dan Al-Qaida tewas dalam perang di Afghanistan, bersama ribuan warga sipil.

Pangeran Harry bertugas di Angkatan Darat Inggris selama 10 tahun, naik pangkat kapten dan melakukan dua kali penugasan ke Afghanistan.

Pada Februari 2008, Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi, Pangeran Harry telah bertugas dengan tentara di Helmand, Afghanistan selama lebih dari dua bulan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pangeran Harry sangat bangga melayani negaranya dalam operasi bersama rekan-rekan prajuritnya dan melakukan pekerjaan yang telah dilatih untuknya,” kata pernyataan dari Clarence House, kediaman kerajaan di London, saat itu. (T/RE1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Eropa