Riyadh, MINA -. Pangeran Abdul Rahman bin Mosaed bin Abdulaziz Al Saud, Kamis (9/4), membantah berita bahwa 150 orang bangsawan Kerajaan Arab Saudi (royal family) terinfeksi virus Corona.
Sebelumnya surat kabar The New York Times, yang terbit di New York, Amerika Serikat, Rabu (8/4), memberitakan, sekitar 150 bangsawan Kerajaan Arab Saudi terinfeksi virus corona. Sumber beritanya, menurutnya, adalah “sumber dekat dengan keluarga kerajaan.”
Berita yang diawali The New York Times, itu kemudian tersebar luas di media Barat dan media berbagai negara termasuk Kantor Berita Al-Jazeera yang berpusat di Qatar dan media Indonesia, antara lain Kantor Berita MINA.
Pangeran Abdul Rahman di twitter-nya yang dikutip Saudinesia (9/4), menyatakan : “Jumlah orang yang terinfeksi corona hari ini di Arab Saudi hampir mencapai 3.000 orang. Mari kita asumsikan andai berita ini benar dan di antara 3.000 yang terpapar adalah 150 dari keluarga Saud (Al Saud), bermakna yang terpapar adalah (seluruh) keluarga.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Seperti keluarga manapun yang anggotanya tertimpa sakit, semoga Allah memberikan kesembuhan kepada yang sakit di negeriku dan Corona mungkin akan ditemukan obatnya, tetapi kebodohan dan kebencianmu bisa jadi tidak ada obatnya.” Demikian tulis Pangeran Abdul Rahman mengomentari berita yang dinilainya tak benar terhadap keluarga kerajaan (royal family) Saudi itu.
Di saat yang sama, Pangeran Fahd bin Mush’ab Al Saud merilis foto Gubernur Riyadh, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz, sedang berada di istananya dalam keadaan sehat.
Sementara itu sebuah media online terkemuka di Indonesia, Republika.co.id dari kelompok media Harian Republika, menelusuri kebenaran berita tersebut. Media itu dalam laporannya mengutip apa yang diberitakan The New York Times dan mencari berita yang sama di berbagai media Timur Tengah, namun tidak menemukan satu beritapun seperti yang diberitakan The New York Times. (L/PU-P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza