Tel-Aviv, MINA – Sebanyak tujuh pangkalan militer Israel di bagian selatan wilayah jajahan itu “tidak aman” yang memungkinkan para penyerang dapat menembus pangkalan tersebut. Bagian Pengawas Kepala Staf Umum Militer Israel mencapai hasil ini setelah sejumlah anggotanya menyusup ke pangkalan militer dan mencuri peralatan, senjata, dan dokumen rahasia.
Laporan tersebut mengulangi apa yang telah dilaporkan beberapa hari lalu bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Gadi Eisenkot, telah memerintahkan militer Israel untuk menginvestasikan 15 juta shekel ($ 4,2 juta) ke dalam tindakan pengamanan tambahan fasilitas persenjataan.
Akibatnya, para tentara yang ditugaskan saat ini melakukan pemeriksaan keamanan ketat di semua pangkalan militer terutama pangkalan yang gagal memenuhi spesifikasi perlindungan yang tepat, demikian sebagaimana dilaporkan Channel 7 Israel.
Menurut laman berita Israel Wallah, memiliki hubungan dekat dengan intelijen Israel, tentara tersebut bekerja untuk menandai semua peralatan militernya sehingga dapat dilacak jika barang itu hilang atau dicuri.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Wallah menunjukkan, penghalang keamanan dengan Mesir dan Tembok Pemisahan dengan Tepi Barat yang diduduki telah memberi tekanan tambahan pada penyelundup senjata, menyebabkan peningkatan pencurian dari pangkalan militer.
Awal bulan ini, Jaksa Penuntut Umum Israel mendakwa lima orang pemukim ilegal Israel karena melanggar dengan mencuri senjata di sebuah pangkalan militer di Beer Sheva pada 26 Mei 2017 lalu. Kelompok tersebut berhasil merampas 33 senapan M16.
Militer Israel telah menunjukkan bahwa 450 senjata telah dicuri dari militer Israel dalam beberapa tahun terakhir. (T/R01/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant