Tel Aviv, MINA – Kepala Staf Angkatan Darat Penjajah Israel, Herzi Halevi, mengatakan serangan drone dari pejuang Hezbollah yang menimpa pasukan militer Israel di Pangkalan Golani sangat sulit diterima dan menyakitkan bagi para korban tewas dan luka-luka.
“Kami berada dalam kondisi perang, dan serangan terhadap pangkalan pelatihan secara mendalam itu sulit dan menyakitkan,” kata Herzi Halevi saat mengunjungi korban serangan Hezbollah ke Pangkalan Golani.
Surat kabar Israel Hayom, Senin (14/10) melaporkan, sebanyak 52 tentara Israel dari brigade “Golani” saat ini masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi luka serius, akibat serangan drone Hezbollah yang diluncurkan melalui jalur laut ke pangkalan militer di Binyamina, selatan Haifa.
Serangan itu mengakibatkan 4 tentara penjajah tewas, puluhan lainnya luka-luka. Sementara sejumlah pengamat menyebut, Israel sengaja mengaburkan jumlah korban yang sebenarnya lebih dari data yang mereka rilis. Bintang Daud Merah, bahkan menyebut sebanyak 67 orang terluka dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Penyelidikan awal oleh tentara penjajah mengungkapkan, pesawat tak berawak Hezbollah yang menargetkan pangkalan pelatihan untuk Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa, menghantam ruang makan di pangkalan itu, ketika puluhan anggota brigade Golani sedang makan malam, sehingga menimbulkan banyak korban.
Menurut situs Mekor Rabshon berbahasa Ibrani, 4 tentara tewas, dan 60 lainnya terluka, sebanyak 9 di antaranya mengalami luka sedang hingga serius dan sisanya mengalami luka ringan dan dalam keadaan panik. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat