Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para Ahli: Rencana Pemulangan 180.000 Rohingya Harus Didiskusikan

Ali Farkhan Tsani Editor : Bahron Ans. - 12 jam yang lalu

12 jam yang lalu

11 Views

Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. (Foto: Star)

Dhaka, MINA – Para ahli hubungan luar negeri mengatakan pembicaraan tindak lanjut harus segera dimulai terkait rencana pemulangan 180.000 Rohingya ke Myanmar.

Pemerintah Myanmar telah mengonfirmasi bahwa dari 1,3 juta warga Muslim minoritas etnis yang berlindung sementara di Bangladesh, 180.000 orang memenuhi syarat untuk kembali. Dhaka Tribune melaporkan, Sabtu (5/4).

“Penting untuk mengadakan pembicaraan mengenai pemulangan, tetapi diskusi harus segera dimulai mengenai langkah-langkah selanjutnya,” ujar pakar hubungan luar negeri Mahfuzur Rahman.

Namun, Mahfuzur mengatakan dengan latar belakang kerusuhan di negara bagian Rakhine Myanmar, tanah air Rohingya, Dhaka harus mencoba semua opsi untuk menyelesaikan krisis Rohingya dan “kita tidak boleh kehilangan harapan”.

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Maroko Demo Menentang Israel

Bangladesh menjadi tempat pemukiman pengungsi terbesar di dunia dengan lebih dari 1,3 juta Rohingya tinggal dalam kamp-kamp darurat, setelah mereka melarikan diri dari tindakan keras militer yang brutal pada tahun 2017.

Bangladesh telah mengirim beberapa kiriman bantuan darurat ke Myanmar yang dilanda gempa bumi dengan mengerahkan pesawat angkatan darat dan udara.

Upaya untuk memulai repatriasi pada tahun 2018 dan 2019 gagal karena para pengungsi, yang takut akan penganiayaan, menolak untuk kembali. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menlu Mesir dan Saudi Bahas Situasi Gaza

Rekomendasi untuk Anda