Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PARA PEMIMPIN BISNIS MEMBAYAR $4.000 DENGARKAN CELOTEH OBAMA, XI

Widi Kusnadi - Kamis, 19 November 2015 - 03:56 WIB

Kamis, 19 November 2015 - 03:56 WIB

288 Views

CEO-APEC-Summit-300x169.jpg" alt="Wapres Jusuf Kalla di APEC CEO Summit 2015" width="300" height="169" class="size-medium wp-image-90188" /> Wapres Jusuf Kalla di APEC CEO Summit 2015


Manila, 6 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA) – Berapa biaya untuk mendengarkan dua orang paling berpengaruh di dunia di satu tempat? Empat ribu dolar atau Rp55 juta.

Pertemuan Puncak CEO Kerjasama Ekonomi Asia-Psifik (APEC) telah menarik lebih dari 1.300 delegasi dari berbagai negara, yang mau membayar mahal hanya untuk mendengarkan para pemimpin pemerintahan dan bisnis, dengan pembicara utama Presiden AS Barack dan Presiden China Xi Jinping.

Uang senilai 4.000 dolar itu untuk membayar kehadiran tunggal selama tiga hari ke konferensi yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La di kawasan bisnis Makati, termasuk makan dan camilan serta pernak-pernik pertemuan, kata Migel Estoque, direktur media dan komunikasi KTT, dalam wawancara seusai acara, Rabu.

“Ini satu-satunya acara di dunia, tempat komunitas bisnis berkesempatan berinteraksi dengan para pemimpin APEC,” ujarnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Acara dua hari penuh itu dimulai dari pukul sembilan hingga pukul 17.00 waktu setempat, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) malaporkan, mengutip Philstar News.

Pada hari terakhir, acara hanya sampai pukul 12:30, tetapi menampilkan empat pemimpin APEC yang menyampaikan pidato utama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta.

Selain Obama dan Xi, tampil dalam acara tersebut PM Rusia Dmitry Medvedev dan Wapres Jusuf Kalla. Juga tampil para pemimpin bisnis seperti pendiri Alibaba dan taipan China, Jack Ma, presiden dan CEO Blackberry, John Chen, dan pimpinan Ayala Corp. Jaime Augustino Zobel de Alaya.

Makati Shangri-La dipilih sebagai tempat berdasarkan pada “kapasitas ruang dan fungsi lainnya,” kata Estoque. Dikatakannya, acara tidak membutuhkan publisitas.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kami benar-benar tidak perlu melakukan banyak publikasi karena program itu sendiri mengandung banyak prestise untuk menarik kerumunan tanpa harus beriklan,” katanya.

Acara itu begitu bergengsi bahkan wartawan dilarang memasuki ruang paripurna di mana sesi diadakan. Sebaliknya, penyelenggara menyiapkan ruang media di lantai bawah ballroom, lengkap dengan layar LCD untuk memantau langsung jalannya pertemuan. (T/R07/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah