Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pariwisata Indonesia Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang AS-Cina

Rendi Setiawan - Jumat, 28 Juni 2019 - 15:59 WIB

Jumat, 28 Juni 2019 - 15:59 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Sektor pariwisata di Indonesia dianggap sangat potensial untuk menjadi kunci dan solusi dalam menghadapi dampak ekonomi akibat perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan Cina.

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/6) mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, pariwisata dapat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.

Sejak ditetapkan sebagai leading sector, pariwisata diharapkan dapat menjadi salah satu sektor unggulan penghasil devisa negara. Apalagi ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina mulai memberi dampak bagi perekonomian global termasuk Indonesia.

Amelia menjelaskan kalau salah satu “jalan pintas” yang bisa digunakan untuk menyelamatkan devisa negara adalah lewat sektor pariwisata.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Analisis sementara menunjukkan industri pariwisata tidak terpengaruh oleh perang dagang. Meski sedang terjadi perang dagang, orang-orang tetap berwisata,” papar Amelia.

Namun yang mesti mendapat perhatian pemerintah dan para stakeholder adalah, bukan tentang seberapa banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tapi seberapa besar uang yang masuk dari sektor ini.

“Yang penting seberapa besar dana yang dihabiskan oleh wisatawan yang datang ke Indonesia, dan ini lah yang berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB),” jelasnya lagi.

Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri A. menjelaskan bahwa pariwisata bersifat kompleks dan karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memajukannya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kemenpar tidak dapat melakukan semuanya sendiri, perlu sinergi berbagai sektor,” himbaunya kepada para peserta dari berbagai kalangan yang hadir.

Lebih lanjut, Thamrin Bachri Tenaga Ahli Bidang Tourism juga menegaskan dampak langsung sektor pariwisata terhadap lapangan pekerjaan.

Ia membeberkan hasil penelitian UNWTO dan The International Labour Organization (ILO), berjudul Measuring Employment in the Tourism Industries_ tahun 2014, yang menunjukkan ketika ada 30 turis yang berkunjung ke suatu tempat, maka akan tercipta satu pekerjaan baru.

Di sisi lain, menurut Sutrisno, Ketua Bidang Pembinaan Hotel PHRI, pemerintah juga mesti memelihara iklim investasi.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Dari sudut pandangnya sebagai pebisnis, Sutrisno mengharapkan akan ada kebijakan yang mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, sistem perpajakan yang lebih jelas, dan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. (T/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Amerika
Amerika
Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, Jumat (08/11/2024), dengan mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. (Foto: BPMI Setpres)
Asia
Asia