Strasbourg, 24 Dzulhijjah 1436/8 Oktober 2015 (MINA) – Ketua Misi Parlemen Eropa untuk Palestina, Martina Anderson menyerukan adanya perlindungan internasional terhadap rakyat Palestina di Al-Quds Timur, karena akhir-akhir ini sering terjadi bentrokan dan menyebabkan beberapa orang meninggal serta meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
“Setiap hari kita melihat pelanggaran terhadap hak-hak dasar warga Palestina, bentrokan kekerasan pada situs suci, dan peristiwa kematian di wilayah ini.” Demikian wanita anggota Parlemen Eropa itu mengatakan. Wafa News Agency melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (8/10).
“Tiga pemuda Palestina tewas selama akhir pekan ini, yang paling muda adalah Abed Al-Rahman Obeidallah 13 tahun dari Bethlehem. Sementara itu lebih dari 500 warga Palestina terluka akibat bentrokan dengan Pasukan Pendudukan Israel (IOF),” tambahnya.
Martina Anderson juga mengecam pelarangan warga Palestina yang hendak memasuki masjid Al-Aqsha untuk beribadah, karena hal tersebut melanggar hukum internasional dan hanya memperburuk situasi.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Semua agama memiliki hak yang sama untuk beribadah tanpa syarat. Ketika Israel mencoba dan mengkonversi isu pendudukan menjadi konflik agama, tentu sangat berbahaya dan harus segera dihentikan,” ujarnya.
Ia meminta kepada masyarakat internasional dan khususnya kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak serta bertanggung jawab atas masalah yang terjadi di Palestina dan menjatuhkan hukuman sesuai hukum internasional internasional pada Israel.
“Negara Palestina telah berulang kali meminta perlindungan internasional. Masyarakat internasional harus bertindak tegas untuk meringankan penderitaan yang dialami rakyat Palestina,” katanya. (T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza