Istanbul, MINA – Parlemen Iran menyetujui langkah untuk menutup Selat Hormuz dari lalu lintas kapal laut setelah serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Hal ini disampaikan oleh Mayor Jenderal Esmaeil Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional parlemen Iran, seperti dikutip oleh media pemerintah Press TV, Senin (23/6).
“Parlemen telah menyimpulkan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” ujar Kowsari.
Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran minyak paling vital di dunia. Penutupan selat ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap stabilitas energi global.
Namun, Kowsari menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, lembaga tertinggi yang menangani kebijakan keamanan negara.
Baca Juga: Menlu Iran Tiba di Moskow, Bahas Serangan Israel-AS dengan Putin
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa militernya telah menggempur tiga fasilitas nuklir Iran yang terletak di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini menjadi eskalasi terbaru dari agresi militer yang didukung AS dan Israel terhadap Iran sejak 13 Juni lalu.
Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel. Otoritas Israel menyebutkan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Iran, sebanyak 430 orang tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka akibat serangan Israel terhadap wilayah Iran. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Italia Gelar Aksi Duduk di Roma, Kecam Kejahatan Israel di Gaza