Tel Aviv, MINA – Knesset (Parlemen) Israel akan membahas sejumlah proposal melawan Turki, di antaranya mengakui peristiwa “genosida Armenia” dan “Negara Kurdi”.
Langkah itu menyusul ketegangan antara Tel Aviv dan Ankara yang tetap tegang disebabkan pembunuhan massal Israel terhadap demonstran Palestina di Gaza pekan lalu, demikian The New Arab melaporkan.
Pemimpin Meretz, Tamar Zandberg menyerukan Israel untuk mengakui pembantaian Ottoman terhadap warga sipil Armenia pada abad terakhir sebagai “genosida”, langkah yang mungkin akan membuat Pemerintah Turki marah.
Seorang anggota Partai Yisrael Beiteinu juga mengusulkan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut yang kemungkinan akan membuat marah Turki, termasuk pengakuan terhadap sebuah negara Kurdi yang meliputi beberapa bagian Turki, Suriah dan Irak.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Knesset – parlemen Israel – akan membahas hubungan ekonomi yang berkelanjutan dengan Turki.
Anggote Knesset Yoav Kisch mempresentasikan sebuah gerakan yang menuntut menghentikan impor semen Turki dan memperkuat industri semen Israel.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan pada Selasa (22/5) bahwa Israel tidak akan memutuskan hubungan dengan Turki meskipun terjadi kebuntuan saat ini.
Dia menekankan pentingnya mempertahankan kepentingan bersama kedua negara, termasuk mendapatkan manfaat dari wilayah udara Turki pada penerbangan Israel ke Eropa dan yang datang dari Timur.
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyipd Erdogan mengancam untuk meninjau ulang hubungan ekonomi negaranya dengan Israel setelah pemilihan 24 Juni. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris