Ottawa, 25 Rabiul Akhir 1428/24 Maret 2017 (MINA) – Di tengah menguatnya sentimen anti-Islam di Amerika Utara dan Eropa, komunitas Muslim di Kanada mendapat dukungan dari kalangan politisi atau anggota dewan.
Seperti dimuat Al-Jazeera, politisi Kanada telah meloloskan mosi (sikap atau pandangan bersama) yang mengutuk Islamofobia dan menuntut pemerintah mengambil upaya-upaya untuk meredam atau mengakhiri iklim ketakutan dan kebencian di tengah masyarakat.
Mosi yang tidak mengikat tersebut yang mengutuk Islamofobia dan semua bentuk rasisme sistemik serta diskriminasi agama tersebut disepakati pada Kamis (24/3) oleh parlemen yang terbelah.
Keputusan itu mengamanatkan parlemen untuk membentuk sebuah komite yang tugasnya melakukan studi tentang bagaimana pemerintah bisa mengatasi masalah tersebut. Rekomendasi diharapkan sudah dihasilkan pada pertengahan November.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Studi itu harus mengkaji cara mengembangkan pendekatan whole-of-government untuk mengurangi atau menghilangkan rasisme sistemik dan diskriminasi agama, termasuk Islamofobia,” kata mosi tersebut.
Anggota parlemen dari Partai Liberal Kanada, Iqra Khalid, memperkenalkan mosi Desember lalu, tetapi memperoleh signifikansi atau dukungan kuat dari rekan di parlemen setelah serangan Januari di sebuah masjid Quebec yang menyebabkan enam warga Muslim tewas.
“Saya pikir kita perlu untuk terus membangun jembatan-jembatan di antara warga Kanada, dan ini adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan ini,” kata Khalid setelah pemungutan suara di parlemen.
Mosi — juga diperkenal sebagai M-103 — itu mendapat beragam respon daring, petisi yang menentang, dan protes nasional. Menurut media lokal, Khalid juga telah menerima ancaman pembunuhan setelah memperkenalkan M-103 Desember lalu.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Kalangan kritikus khawatir bahwa mengutuk Islamofobia menghalangi mereka mengkritik Islam dan bisa membatasi hak untuk berbicara secara bebas (freedom of speech). (T/R11/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis