Beirut, MINA – Parlemen Lebanon gagal memilih presiden baru pada hari Kamis (1/12) untuk kedelapan kalinya, di tengah kebuntuan politik yang semakin dalam.
National News Agency milik negara mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan, berbagai blok Lebanon gagal mencapai konsensus tentang kesepakatan untuk memilih presiden, karena 52 surat suara kosong diberikan dengan hanya 111 dari 128 anggota parlemen yang muncul untuk pemungutan suara.
Michel Moawad, seorang kandidat yang didukung oleh Lebanese Forces dan dianggap dekat dengan Washington, mendapat 37 suara, jauh dari angka yang dibutuhkan untuk memenangkan putaran pertama. Nama-nama lain muncul di surat suara lain, sementara 4 surat suara dibatalkan.
Ketua DPR Nabih Berri menunda sidang hingga Kamis, 8 Desember, karena tidak memenuhi kuorum. Tujuh sesi sebelumnya untuk memilih presiden berikutnya diadakan setiap pekan tanpa hasil. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)