Parlemen, Pengusaha Taiwan Kunjungi LPPOM MUI

Jakarta, (MINA) – Parlemen dan mengunjungi Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-). Mereka ingin mempelajari sistem dan menjual produknya ke Indonesia.

Wakil Direktur LPPOM-MUI, Muti Arintawati  mengungkapkan saat ini jumlah WNI yang bekerja di Taiwan mencapai 300-400 ribu. Di sana ada lembaga lokal yang memberikan sertifikat halal seperti ada Komunitas Muslim Taiwan.

“Mereka punya masjid-masjid sebagai Islamic Center. Kalau representasi kita belum punya, lembaga itu bukan untuk mengeluarkan sertifikat halal tetapi membantu operasional dan sosialisasi,” kata Muti saat menerima perwakilan anggota parlemen dari Taiwan di Jakarta, Selasa (8/8)

Selain itu, berdasarkan regulasi Pemerintah, pengusaha-pengusaha Taiwan ingin masuk ke wilayah berbasis muslim di Taiwan. “Saat ini sudah tiga perusahaan di Taiwan yang melakukan kerjasama dengan MUI,” kata Muti.

“Prinsipnya kita siap untuk bekerja sama. Berdasarkan penjelasan mereka kepentingannya hanya untuk kepentingan dagang,” tambah Muti.

Muti juga mengngkapkan, tidak hanya Taiwan, pendaftaran untuk melakukan kerjasama jaminan produk halal juga dilakukan oleh Cina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan negara bagian Eropa. Awalnya negara-negara tersebut bersifat voluntary kemudian mandatory dan akhirnya menjadi wajib, walaupun implementasinya belum seluruhnya selesai.

“Jadi mereka ke Indonesia karena memiliki lembaga yang menjadi rujukan, ada MUI. Sebetulnya kalau mereka lakukan sertifikasi di sana juga bisa, tetapi kalau di sini juga mau melakukan kenapa tidak kita layani,” ujar Muti. (L/R03/P2)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.