Dhaka, MINA – Para peserta Konferensi Parlementer Persemakmuran yang diadakan di Dhaka, Senin (6/11), sepakat menekankan persatuan di masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Myanmar agar mengambil pulang pengungsi Rohingya.
Beberapa delegasi berpendapat bahwa tidak ada penyelesaian cepat pada krisis Rohingya.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AH Mahmood Ali menyoroti krisis Rohingya pada sidang pleno konferensi tersebut, Ahad (5/11). Demikian BD News24 memberitakannya yang dikutip MINA.
Lebih dari 622.000 orang Rohingya telah berlindung di Bangladesh dalam dua setengah bulan terakhir. Mereka menyelamatkan diri dari penganiayaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Lebih dari 400.000 orang Rohingya telah tinggal sebelumnya di Bangladesh.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pemerintah Myanmar belum menanggapi seruan Bangladesh untuk mengambil kembali warganya. Namun, karena kritik dari masyarakat internasional, pemerintah Myanmar telah berjanji untuk mengembalikan pengungsi, tapi tampak enggan.
George Foulkes, anggota House of Lords dan kepala delegasi Inggris, memuji Bangladesh karena telah memberikan bantuan kepada orang-orang Rohingya, termasuk makanan, tempat tinggal dan perawatan medis.
Dia menegaskan bahwa orang-orang Rohingya mengalami genosida di Rakhine. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu