Brussel, MINA – Parlemen Eropa pada Selasa (26/3) mengeluarkan resolusi yang menyerukan Uni Eropa dan negara-negara anggota untuk mengembangkan kebijakan anti-rasisme terhadap orang-orang keturunan Afrika.
Resolusi itu disahkan dengan 535 suara mendukung, 80 menentang dan 44 abstain.
Parlemen mendesak UE dan otoritas nasional untuk mengembangkan kebijakan dengan pendekatan holistik untuk pendidikan, perumahan, kesehatan, peradilan pidana, partisipasi politik dan migrasi. Demikian Anadolu Agency melaporkan.
Resolusi itu mendorong negara-negara dan lembaga-lembaga Uni Eropa untuk mengubah ketidakadilan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di masa lalu atas nama kolonialisme Eropa.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Berbicara tentang peningkatan serangan afrofobia, anggota parlemen menyerukan Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengakui penderitaan akibat rasisme, diskriminasi dan xenofobia yang dialami orang-orang Afro-Eropa.
Resolusi tersebut juga menekankan pada penganiayaan terhadap orang-orang keturunan Afrika dalam tahanan polisi yang menunjukkan penggunaan profil ras dan etnis dalam penegakan hukum pidana, langkah-langkah anti terorisme dan kontrol imigrasi.
Parlemen Eropa menyarankan negara-negara anggota untuk secara terbuka meminta maaf dan mengembalikan artefak yang dicuri ke negara asal mereka.
Parlemen juga meminta negara-negara UE untuk mendeklasifikasi arsip kolonial mereka dan menyajikan perspektif luas tentang kolonialisme dan perbudakan dalam kurikulum pendidikannya. (T/R03/B05)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)