Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parmusi Berharap Pemerintah Tak Berlebihan Sikapi Aksi Bela Islam III

kurnia - Rabu, 23 November 2016 - 13:34 WIB

Rabu, 23 November 2016 - 13:34 WIB

715 Views ㅤ

Jakarta, 23 Safar 1438/23 November 2016 (MINA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) berharap kepolisian dan pemerintah seharusnya tidak berlebihan menyikapi Aksi Bela Islam III.

Demikian dikatakan Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam di Jakarta, Rabu (23/11).  Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hendaknya jangan menjadi alat kekuasaan, sebaliknya Polri harus mampu membuktikan sebagai aparatur negara, apalagi Polri menggunakan tagline sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

“Bila Kapolri menempatkan Kepolisian seakan-akan bermain politik sebagai alat kekuasaan, saya yakin Kepolisian akan tercerabut dari akar kerakyatan sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” kata Usamah.

Usamah menegaskan, sikap langkah dan tindakan polisi sudah tepat dalam menangani Aksi Bela Islam I 14 Oktober dan II 4 November  seperti yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhamad Iriawan yang turun langsung dan melobi para pengunjuk rasa.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Situasi Kamtibmas Ibukota Jakarta dapat terjaga. Namun dikatakan Usamah menyesali para petinggi Polri dalam menyikapi rencana Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 yang memberikan stempel tindakan inkonstitusional pada aksi tersebut.

“Padahal umat Islam telah membuktikan dua aksi sebelumnya benar-benar damai semata-mata menuntut proses hukum yang berkeadilan dalam penistaan Al-Qur’an yang dilakukan Ahok,” ujar Usamah.

“Saya hadir dan mendengarkan rapat GNPF MUI pada Jumat (8/11) yang menetapkan agenda Aksi Bela Islam III dipimpin Ustadz Bachtiar Nasir dan Habib Rizieq untuk berdoa dan shalat Jumat berjamaah di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin yang dihadiri hingga satu juta umat karena Masjid Istiqal tidak memadai,” kata Usamah.

Dia menambahkan, pimpinan rapat justru mengingatkan agar Aksi Damai III jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan lain di luar agenda.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Mereka sudah tahu ada pihak lain yang duduk manis tapi akan memanfaatkan situasi untuk kepentingan politik jangka pendek,” ungkap Usamah yang juga pernah menjadi koordinator umroh capres Joko Widodo (Jokowi) pada 6-8 Juli 2014.

Menurut Usamah, “kami yakin aksi itu murni dari hati umat Islam Indonesia, yang ingin supremasi hukum ditegakkan,” kata Usamah. (L/P002/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok