Parmusi Gelar Khitanan Massal di NTT

(Foto: MINA)

Rote Ndao, MINA – Persaudaraan Muslimin Indonesia () menggelar di Masjid Al Ikhwan Kota Ba’a, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Ahad (4/2).

“Keikutsertaan anak-anak dari kalangan non-muslim menandakan jika Parmusi tidak memiliki persoalan terkait toleransi dengan beragama,” Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam dalam sambutannya.

Dia juga mengatakan,  pihaknya berupaya menjalin hubungan dengan umat beragama. Khitanan massal ini satu bukti program Parmusi diterima umat beragama.

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rote Ndao, Ahmad Khosso menyambut baik khitanan massal yang diselenggarakan Parmusi. Menurutnya, selama ini sangat jarang kegiatan sosial mengarah kepada kalangan umat Islam di Pulau Rote.

“Daerah kami sangat jarang menjadi sasaran kegiatan sosial. Khitanan massal ini sangat bermanfaat bagi ummat Muslim di Rote. Apalagi mengingat biaya khitan itu lumayan mahal bagi ukuran masyarakat Rote,” kata Ahmad Khosso.

“Ada hal menarik dari kegiatan sosial ini. Dari 100 peserta anak-anak yang dikhitan, 15 orang dari kalangan non-muslim. Dua diantaranya anak dari seorang pendeta Johan Ballo, pimpinan Gereja GIMT Bethania Ba’a yang ikutsertakan dua anak laki-laki di khitanan Parmusi.

Pendeta Johan mengaku ia ikutsertakan anaknya karena alasan kesehatan. ” Biar tidak sakit-sakitan.”

Menurutnya, dalam ajaran Kristen tidak ada perintah untuk dikhitan bagi laki-laki. “Kalau dalam Islam kan wajib dikhitan. Kalau dalam ajaran Protestan tidak ada soal khitan,”

Pada kesempatan tersebut, panitia memberikan kain sarung, buku Iqra, al-Quran, baju Koko, uang santunan untuk peserta khitan dan dai-dai Parmusi di Pulau Rote.

Selain khitanan massal, Parmusi ditempat yang sama juga menggelar pembinaan da’i. Acara ini berlangsung 4-5 Februari 2018 dan diikuti 50 da’i Pulau Rote.(R/R03/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.