Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parpol Sudan Desak Pembentukan Dewan Transisi

Zaenal Muttaqin - Rabu, 2 Januari 2019 - 14:39 WIB

Rabu, 2 Januari 2019 - 14:39 WIB

2 Views

Khortum, MINA – Front Nasional Perubahan Sudan (NFC) dan Partai Umma mengumumkan niat mereka untuk mengajukan memorandum kepada Presiden Omar al-Bashir, menuntut pembentukan dewan transisi yang menjalankan urusan negara untuk sementara waktu.

Pengumuman itu disampaikan pada konferensi pers Selasa (1/1) yang digelar oleh NFC, kelompok yang memayungi sejumlah partai politik (Parpol) dan Partai Umma yang dipimpin oleh Mubarak al-Fadil, mantan wakil perdana menteri.

NFC beranggotakan 22 partai, termasuk Partai Reformasi Sekarang yang dipimpin oleh Ghazi Salahuddin dan Persaudaraan Muslim Sudan, Anadolu Agency dikutip MINA melaporkan.

Memorandum itu akan mendesak pembentukan dewan sementara untuk memerintah negara itu sampai pemerintah nasional, yang terdiri dari para teknokrat dan perwakilan partai, dapat terbentuk.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Memorandum itu juga akan mendesak pembubaran kedua majelis parlemen.

Salahuddin, ketua Partai Reformasi Sekarang mengatakan, biro politik partainya telah memutuskan untuk menarik diri dari pemerintah.

Partai-partai politik berada di belakang masyarakat yang turun di jalanan, bersatu dan terus melakukan demonstrasi untuk menuntut al-Bashir mundur dari jabatan presiden,” katanya.

“Kita harus berupaya menjembatani kesenjangan antara masyarakat dan partai politik,” tambahnya.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Pihak berwenang Sudan mengungkapkan, setidaknya 19 orang tewas dalam aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga dan kekurangan bahan pangan yang melanda beberapa negara bagian di Sudan pada pertengahan Desember lalu.

Sementara itu, kelompok oposisi mengatakan jumlah korban tewas telah mendekati angka 40 orang.

Pihak berwenang telah mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di sejumlah provinsi akibat aksi protes.

Sudan merupakan negara di benua Afrika berpenduduk 40 juta. Sudan berjuang untuk pulih setelah kehilangan tiga perempat dari produksi minyaknya ketika Sudan Selatan memisahkan diri pada 2011 lalu. (T/B05/P1)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Palestina
Indonesia
Feature
Afrika