Ambon, MINA – Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD), Benny mengatakan, situasi di Taman Ceria (TempAt aMAN dari keCEmasan dan RisIko bencanA) cukup antusias dari pengunjung yang hadir sekitar 200 orang, baik anak-anak maupun orang tua. Lokasi taman ceria berada di Desa Liang, Kec Salahutu, Maluku Tengah.
Para pengunjung selain diedukasi tentang kebencanaan, agama dan psikososial first aid, juga diajarkan peduli terhadap lingkungan.
“Hal ini dilihat dari perserta yang berdatangan harus mengumpulkan sampah dari lokasi pengungsian, Taman Ceria melibatkan 20 relawan,” jelasnya, demikian rilis Dompet Dhuafa melaporkan yang dikutip MINA, Selasa (1/10).
Selain taman ceria, Dompet Dhuafa (DD) juga mendirikan pos hangat, dan dapur umum bagi korban gempa di Ambon, Maluku. Hal ini dilakukan untuk membantu sekitar 25 ribu korban gempa yang hingga saat ini tinggal di lokasi-lokasi pengungsian.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Benny menjelaskan, pos hangat yang didirikan sejak Kamis (26/9) ini ada satu titik di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di daerah IAIN Ambon terdapat dua titik pos hangat dan satu titik di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Lokasi dapur umum didirikan di RT 1, Negri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Data pada Ahad (29/09) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat terdapat 20 korban meninggal dunia Korban tersebut masing-masing terbagi di tiga wilayah yakni kabupaten/kota di antaranya; 8 korban di Kota Ambon, 10 korban di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2 korban di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dampak dari Gempa yang mengguncang juga mengakibatkan 108 jiwa korban luka-luka, di Kabupaten Maluku Tengah, 13 jiwa di Kabupaten Seram Bagian Barat dan 31 jiwa di Kota Ambon. Sehingga total keseluruhannya mencapai 152 jiwa.
Gempa yang mengguncang wilayah Ambon berada pada kedalaman 10 km yang tidak berpotensi tsunami yang mengakibatkan 534 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan yang rusak Sedangkan data sementara warga yang mengungsi hingga saat ini menjadi 25.000 jiwa.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“DMC Dompet Dhuafa terus bergerak dan melakukan koordinasi dengan para relawan. Pemetaan kebutuhan juga menjadi agenda penting dari respon darurat bencana Gempa Bumi tersebut. Pantauan lapangan relawan DD, para korban memerlukan bantuan mulai dari kebutuhan medis, tenda pengungsian, hingga kebutuhan logistik darurat lainnya. Dompet Dhuafa juga telah mengirimkan 2 personil tim susulan dari Jakarta, 1 personil relawan Makassar dan 21 personil lokal terus melakukan koordinasi dengan beberapa komunitas untuk penanganan korban pascagempa,” pungkasnya. (R/Gun/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas