Jakarta, MINA – PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menargetkan pendapatan naik 190 persen pada 2020 menjadi Rp 72 miliar, dibandingkan proyeksi tahun ini Rp 24,8 miliar. Seiring dengan itu, laba bersih diprediksi naik 52 persen menjadi Rp 9,6 miliar dari estimasi 2019 sebesar Rp 6,36 miliar.
Direktur Utama Repower Aulia Firdaus mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menerapkan empat strategi.
“Pertama, perluasan bisnis usaha. Kedua, fokus, tepat waktu, dan berkomitmen dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan. Ketiga, selalu berinovasi dan mengembangkan produk yang unik, kreatif, dan berkualitas, dan terakhir, menargetkan pasar berpenghasilan menengah,” ujar Aulia pada pencatatan saham (listing) Repower di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/12).
Repower melepas 2,5 miliar saham baru (37,69%) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham, sehingga total perolehan dana mencapai Rp 250 miliar. Pada saat penawaran umum (pooling), saham perseroan oversubscribed sebanyak 87,42 kali.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memasukkan saham REAL dalam daftar saham syariah.
Perusahaan properti ini juga menerbitkan sebesar 1,25 miliar waran seri I atau 30,25% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO. Rasionya, 100:50. Periode pelaksanaan waran adalah 5 Juni-4 Desember 2020 dengan harga pelaksanaan Rp 105. UOB Kay Hian dan MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO Repower.
Repower merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang properti. Hingga saat ini, perseroan telah mengerjakan beberapa proyek, antara lain Botanical Puri Asri, Green Botanical Garden, dan Pejaten Office Park. Adapun proyek-proyek ke depan yang akan dilaksanakan setelah IPO antara lain apartemen Bekasi Timur, apartemen Pasar Minggu, Pondok Cabe Town House, dan apartemen Tangerang.
Aulia Firdaus mengungkapkan, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pelunasan pembelian lahan untuk pengembangan di beberapa lokasi strategis. Perinciannya, alokasi dana IPO untuk lahan di Tangerang Kota mencapai 47,23%, lahan di Bekasi Timur sebesar 36,67%, lahan di Pasar Minggu 10,19%, dan lahan di Tangerang Selatan (Pondok Cabe) sebesar 5,92%.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Repower menggulirkan hunian berkonsep education and transit oriented development (ETOD) di sejumlah lokasi di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Konsep ini berorientasi menintegrasikan fasilitas pendidikan bagi para penghuni sekaligus memberikan kemudahan akses transportasi.
“Inovasi terbaru ini akan lebih intensif diimplementasikan dalam future development kami di tiga proyek apartemen yang terletak di Bekasi Timur, Tangerang, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” tambah Aulia Firdaus.(L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon