Jakarta, MINA – Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) serentak Presiden, Wakil Presiden dan Legislatif yang telah berlangsung pada 17 April, Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengajak para mahasiswa untuk kembali merajut kebangsaan dan kebhinekaan.
“Merajut kembali kebangsaan yang telah kita lalui pasca pelaksanaan Pemilu, yang telah dilaksanakan pada 17 April. Saat ini jangan sampai terjadi perbedaan presiden yang menyebabkan kita terkoyak-terkoyak dalam kebangsaan kita. Maka kita rajut kembali, maka jangan sampai terjadi benturan,” ujar Nasir usai melakukan Dialog Kebangsaan dan Buka Bersama dengan Mahasiswa dan Alumni Kelompok Cipayung di Gedung Menristekdikti, Jakarta, Senin (27/5).
Ia juga mengimbau mahasiswa untuk tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar sebagai daar Negara dan Bhineka Tunggal Ika.
“Tetap kita jaga NKRI dan jangan terprofokasi permainan politik yang sudah dijalankan,” ucapnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia menambahkan, jika ada pihak yang tidak puas terkait hasil Pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dapat melalui jalur hukum yang ada seperti Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun aktivis mahasiswa jika ingin mengritisi negara dapat mengajukan untuk berdiskusi dengan pihak pemerintah terkait.
“Aktivis mahasiswa tetap mengkritisi negara itu adalah hal yang sangat baik, kami sangat mengapresiasi dan kita selesaikan melalui meja bundar yaitu diskusi,” tambahnya. (L/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun