Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pascabanjir, ACT Dirikan Puluhan Posko Pengungsian di Jabotabek

Insaf Muarif Gunawan - Kamis, 2 Januari 2020 - 23:34 WIB

Kamis, 2 Januari 2020 - 23:34 WIB

0 Views

 

Jakarta, MINA – Selain evakuasi dan layanan medis, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut mendirikan puluhan posko kemanusiaan di Jabodetabek sebagai upaya meringankan beban para terdampak.

”Kami sedang proses pendirian puluhan Induk Posko Wilayah dan Daerah di Jabodetabek. Saat ini sudah ada yang telah aktif dan melayani warga terdampak banjir. Misalnya saja ada di Ciputat, Pondok Gede, Petamburan, dan lainnya,” ujar Wahyu Novyan, Direktur Program ACT, Kamis (2/1) di kantor ACT, Jakarta.

Wahyu mengatakan, selama bajir sepekan ke depan, ACT akan mendirikan 14 Induk Posko Wilayah yang masing-masing membawahi tiga Induk Posko Daerah.

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Posko-posko tersebut di antaranya lima posko di Jakarta, tiga posko di Tangerang, dua posko di Bekasi, dua posko di Bogor, satu posko di Depok, dan 1 posko di Karawang. Sehingga, ACT mendirikan 56 posko sepekan ke depan.

Ia menambahkan, selain itu ACT juga mendirikan Dapur Umum untuk menyediakan makanan siap santap bagi korban banjir, baik yang bertahan di rumah mereka maupun yang mengungsi.

“Kami tidak mengizinkan di posko pengungsian memeberikan makanan instan seperti mie dan macam secenisnya, sehingga dipastikan relawan memberikan makanan yang sehat,” jelas Wahyu.

“Dan ACT juga akan terus mendistribusikan air bersih dan logistik seperti selimut dan pakaian untuk warga terdampak banjir,” tambahnya.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional

Hujan mengguyur DKI Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi lebih dari 12 jam sejak Selasa (31/12) sore. Curah hujan ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari hingga Maret 2020.

Tingginya intensitas pada awal tahun 2020 berdampak pada banjir yang merendam sebagian besar wilayah Jabodetabek.

Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). per 1 Januari 2020, Iebih dari 31 ribu orang mengungsi dari rumahnya dan 16 orang meninggal.

“Kita berharap kepada seluruh masyarakat juga ikut adil dalam membantu di posko pengungsian. Sehingga dengan harapan dapat menghilang troma mereka yang terendam banjir dan lain lain,” harapnya. (L/R8/RI-1)

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Timur Tengah