Pasien RS Al Shifa Meninggal Akibat Perangkat Oksigen Berhenti

Bayi-bayi prematur di RS Al Shifa terancam karena perangkat oksigen berhenti akibat tak ada bahan bakar. (Foto: Palinfo).

, MINA – Sumber-sumber medis di Gaza mengumumkan pada hari Senin (13/11) kematian 17 pasien di setelah perangkat oksigen berhenti bekerja karena menipisnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalankan generator listrik di fasilitas tersebut.

Seorang reporter kantor berita WAFA, yang saat ini berada di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan bahwa bayi baru lahir prematur lainnya, dua pasien perawatan intensif dan 14 lainnya dari departemen berbeda meninggal pada Senin pagi.

Kematian baru ini menjadikan jumlah korban di rumah sakit dalam waktu 48 jam menjadi 32 orang, termasuk enam bayi prematur dan sembilan pasien perawatan intensif.

Rumah Sakit Al-Shifa masih dikelilingi oleh tank-tank dan drone bersenjata yang menargetkan siapa pun yang bergerak di dalam dan luar ruangan. Juga tidak mungkin untuk mengevakuasi dari fasilitas tersebut jika terdapat lebih dari 60 pasien perawatan intensif, lebih dari 36 bayi baru lahir prematur, dan lebih dari 500 pasien dialisis.

Baca Juga:  Takluk dari Irak 2-1, Indonesia Gagal Rebut Juara 3 Piala Asia U-23 di Qatar

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan tujuh warga yang sakit dan terluka meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa, yang berada di bawah pengepungan Israel selama tiga hari berturut-turut.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan kepada saluran Al Jazeera pada Senin pagi bahwa jumlah korban tewas di antara warga sipil yang menderita luka-luka dan pasien meningkat menjadi 20 orang yang syahid.

Juru bicara Qudra menambahkan “36 bayi prematur berisiko meninggal setelah persediaan bahan bakar yang digunakan untuk generator di fasilitas tersebut habis.”

Rumah Sakit Al-Shifa telah dikepung dan diserang oleh Israel selama tiga hari, tanpa ada ambulans yang keluar atau datang ke sana atau siapa pun yang bergerak di antara bagian-bagiannya, menurut juru bicara tersebut.

Baca Juga:  Tanda-Tanda Israel Kiamat!

Juru bicara tersebut menegaskan, pihak rumah sakit harus berkoordinasi dengan Palang Merah sebelum memindahkan bayi baru lahir prematur ke bagian lain demi keselamatan mereka.

Ia juga mengatakan tank-tank Israel tiba di salah satu gerbang rumah sakit yang terletak di sisi menuju departemen perawatan intensif, yang telah beberapa kali dibom.

Terdapat 650 pasien terlantar dan terluka di dalam Rumah Sakit Al-Shifa, selain ratusan staf medis dan administrasi serta ribuan pengungsi (antara 6.000 dan 7.000), termasuk anak-anak, wanita dan orang tua. Mereka tidak mempunyai air atau makanan dan tidak dapat meninggalkan fasilitas tersebut. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.