Gaza, MINA – Sebanyak lima rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, menghentikan operasinya dalam beberapa hari terakhir akibat dari minimnya pasokan bahan bakar di wilayah tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf Al-Qadra mengatakan, hal itu membahayakan nyawa banyak pasien. Kementerian sendiri telah membuat permintaan bantuan di tengah krisis di sejumlah rumah sakit, termasuk fasilitas kesehatan anak-anak.
“Kami merasa sangat prihatin dengan krisis bahan bakar di rumah sakit. Ini adalah bencana. Lima rumah sakit di wilayah Palestina akan berhenti beroperasi dalam beberapa jam, karena generator tidak dapat beroperasi karena kekurangan bahan bakar,” katanya, demikian Al-Jazeera melaporkan, Senin (21/1).
Akhir pekan lalu, Rumah Sakit Beit Hanoun di Gaza Utara telah berhenti beroperasi.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Menurutnya, nyawa ratusan pasien di lima rumah sakit Gaza berada di bawah ancaman konsekuensi yang mengerikan. Kekurangan listrik dapat menyebabkan penutupan rumah sakit di sejumlah wilayah Palestina secara total.
Salah satu pasien di Rumah Sakit Al-Rantisi, Sufian Salem, 36, saat menunggu anaknya yang baru berumur satu tahun, Mohamed, mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab, Mohamed memiliki masalah pernapasan dan membutuhkan pertolongan medis.
“Dia adalah anak bungsu saya. Dia selalu sesak napas dengan wajahnya membiru. Jadi kita harus bergegas ke rumah sakit kapan saja. Jika rumah sakit berhenti, ke mana kita akan pergi? Semua anak yang sakit bisa kehilangan nyawanya, bukan hanya anak saya,” kata Salem.
Ayah lima anak itu khawatir karena tidak mampu membeli alat pernapasan khusus untuk digunakan putranya di rumah.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
“Memiliki anak yang sakit adalah tekanan besar. Tetapi itu berlipat ganda dengan situasi mengerikan di Gaza dan banyak krisis yang mengancam para pasien,” katanya, seraya menambahkan bahwa kekurangan bahan bakar dapat mengancam nyawa putranya.
Umm Malek, 34, juga khawatir tentang kondisi anaknya, Osama Jundiah, yang saat ini berusia satu setengah tahun namun masih terlihat seperti bayi baru lahir.
“Anak saya menderita keterlambatan pertumbuhan karena gagal ginjal. Dia tidak bisa makan, dan hanya susu yang membuatnya hidup,” ujarnya.
Qadra mengungkapkan bahwa di Rumah Sakit Al-Rantisi, setidaknya 45 anak dirawat karena masalah ginjal, dan lebih dari 100 anak dirawat di beberapa rumah sakit di Gaza.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
“Di Gaza, lebih dari 250 pasien menghadapi operasi, termasuk kelahiran caesar. Jika bahan bakar tidak dipasok, kita akan menghadapi bencana kesehatan yang memilukan,” kata Qadra, ketika ia meminta bantuan masyarakat internasional.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) juga telah meminta Otoritas Palestina untuk campur tangan dan mengirimkan bahan bakar agar generator di beberapa rumah sakit tidak kehabisan daya. (T/Awj/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya