Ghouta Timur, MINA – Pasukan pemerintah Suriah telah merebut kembali kota Douma, sehingga mendapatkan kendali penuh Ghouta Timur yang sebelumnya dikuasai oposisi, menurut seorang pejabat militer Rusia.
Kepala Pusat Rekonsiliasi Suriah Rusia Mayor Jenderal Yury Yevtushenko mengatakan kepada media Rusia, pasukan Suriah mendesak militan oposisi terakhir keluar dari Douma hari Kamis (12/4).
“Hari ini, peristiwa penting dalam sejarah Republik Arab Suriah terjadi,” katanya kepada Sputnik, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Bendera negara dikibarkan di atas sebuah bangunan … di kota Douma, menandai kontrol kembali atas permukiman ini, dan akibatnya atas seluruh Ghouta Timur,” kata Yevtushenko.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Suriah sejauh ini.
Polisi militer Rusia telah dikerahkan di lapangan untuk mengambil alih keamanan Douma, kantor berita Rusia RIA melaporkan.
Perkembangan terjadi setelah Jaish Al-Islam, kelompok oposisi terakhir yang tersisa di Ghouta Timur, mencapai kesepakatan dengan Rusia pada Ahad (8/4).
Jais Al-Islam akan meninggalkan Douma dan menuju daerah yang dikuasai oposisi di Suriah utara.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Berdasarkan kesepakatan itu, hanya polisi militer Rusia, bukan pasukan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang diizinkan masuk ke Douma setelah evakuasi.
Perjanjian itu dilakukan sehari setelah serangan kimia yang diduga menewaskan sedikitnya 80 orang dan mempengaruhi ratusan warga Douma lainnya.
Ghouta Timur telah berada di bawah pengepungan pemerintah sejak 2013 sebagai bagian dari apa yang disebut taktik “pengepungan dan kelaparan”. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)