Islamabad, MINA – Dua warga sipil tewas dan satu lainnya terluka setelah tentara India melepaskan tembakan ke daerah garis kontrol militer Jammu dan Kashmir, wilayah perbatasan antara India dan Pakistan.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengungkapkan, insiden penembakan tersebut terjadi di desa Hot Spring dan Chirikot, seperti dikutip dari AA.
Kemenlu Pakistan memanggil diplomat India untuk memprotes sikap negara tersebut karena melanggar gencatan senjata yang akan “menimbulkan ancaman bagi perdamaian regional”.
Bentrokan baru meletus bertepatan dengan seruan Islamabad ke Dewan Keamanan PBB agar menggelar pertemuan khusus pada Jumat untuk membahas situasi di Jammu dan Kashmir.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Ketegangan antara Islamabad dan New Delhi memuncak setelah India mencabut status quo Jammu dan Kashmir, yang memungkinkan penduduknya memberlakukan hukum mereka sendiri dan mencegah orang luar menetap atau memiliki tanah di wilayah itu.
Para pemimpin dan warga Kashmir khawatir langkah ini merupakan upaya India untuk mengubah demografi negara berpenduduk mayoritas Muslim, yang telah berjuang melawan kekuasaan India untuk kemerdekaan atau penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Kashmir, wilayah Himalaya dengan mayoritas peduduknya Muslim, terbagi menjadi area yang diduduki India dan Pakistan, serta sebagian kecil diduduki Cina.
India dan Pakistan telah berperang 3 kali – pada 1948, 1965 dan 1971 – sejak berpisah pada 1947, dua pertempuran itu terkait Kashmir. Kelompok pemberontak di Jammu dan Kashmir terus berjuang untuk kemerdekaan dari kuasa India, atau untuk bergabung dengan Pakistan.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Lebih dari 70.000 orang telah tewas dalam konflik itu sejak 1989. India menempatkan lebih dari setengah juta tentara di area yang disengketakan itu. (T/RS3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)