Mosul, 13 Rabi’ul Akhir 1438/12 Januari 2016 (MINA) – Kelompok militan Islamic State (ISIS) di Mosul timur dilaporkan di ambang kehancuran menyusul telah dikuasainya kembali kota terbesar kedua itu oleh pasukan Irak dan koalisinya seluas 80 persen.
Polisi Federal Irak mengaku telah membebaskan lingkungan Filisteen dan Domiz di tepi timur Sungai Tigris dengan dukungan dari divisi 9 lapis baja.
Sementara itu, pasukan Anti-Terorisme Irak mengatakan bahwa mereka telah membebaskan lingkungan Baladiyat, sebagaimana The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara itu, muncul laporan bahwa baku tembak pecah antara pejuang asing dalam pasukan ISIS. Bentrokan dilaporkan terjadi setelah para pejuang asing menolak mengizinkan keluarga Irak mundur dari garis depan di sebelah timur kota menuju Mosul barat.
Bentrokan tersebut menjadi tanda pertama dari perpecahan dalam kelompok ISIS sejak awal serangan Mosul pada 17 Oktober tahun lalu.
Di distrik Al-Zuhoor yang telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah dari ISIS, pasar sentral kembali ramai, masjid utama mulai diramaikan oleh jemaah salat dan jalan-jalan mulai dilalui mobil-mobil.
Meskipun situasi keamanan tetap genting, seperti yang ditunjukkan oleh kehadiran personel keamanan yang signifikan, kota Mosul di daerah yang telah dibersihkan dari ISIS mulai kembali hidup oleh aktivitas sehari-hari warga. Namun, pertempuran masih belum benar-benar usai, khususnya di sisi kota yang masih dikendalikan oleh ISIS. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan