Mosul, 20 Shafar 1438/20 November 2017 (MINA) – Pasukan Irak terus bergerak maju ke arah pusat kota Mosul pada Ahad (20/11), meskipun ada perlawanan sengit dari Islamic State (ISIS/Daesh), penembak jitu dan bom bunuh diri.
Komandan tinggi dalam pasukan mengatakan, pasukan khusus Irak sebelumnya bentrok dengan ISIS di Mosul timur sebelum merebut dua lingkungan yang terletak kurang dari enam kilometer dari pusat kota.
“Kekuatan kontra-terorisme Irak merebut lingkungan Al-Moharibain dan Al-Amala setelah terlibat pertempuran sengit dengan Daesh,” kata seorang perwira di angkatan darat Irak kepada The New Arab yang dikutip MINA.
Pasukan juga mengepung kawasan Al-Zohour. Kedatangan mereka di pinggiran kawasan ini disambut ratusan warga sipil yang keluar dari rumahnya dengan membawa bendera putih mencari perlindungan di belakang garis tentara.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Rintangan terbesar kami adalah warga sipil,” kata Mayor Jenderal Sami Al-Aridi kepada kantor berita AP. “Kami adalah prajurit yang tidak terlatih untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.”
Pasukan khusus menggeledah rumah-rumah di daerah yang direbut kembali dari ISIS, mencari militan dan kendaraan yang akan digunakan sebagai bom bunuh diri.
Militer Irak memulai operasi sejak satu bulan lalu untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua Irak dan menjadi kota utama terakhir di negara itu yang masih diduduki oleh ISIS.
Kampanye ini bergerak lambat karena ISIS memberi perlawanan hebat.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
ISIS menguasai Mosul pada musim panas 2014 ketika serangan cepat ISIS berhasil menguasai sepertiga wilayah Irak. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan