Washington, 1 Muharam 1435/25 Oktober 2014 (MINA) – Washington menegaskan, seorang remaja bernama Orwa Hammad (17) ditembak mati oleh pasukan Israel di Tpi Barat adalah warga negara Amerika Serikat (AS).
Hal itu merupakan kedua kalinya dalam pekan ini anak Amerika menjadi korban konflik yang sedang berlangsung.
Pihak militer Israel mengatakan, remaja itu tewas setelah melemparkan bom bensin kepada pengendara Israel dekat kota Ramallah, Tepi Barat. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Ahad.
Juru bicara militer mengatakan, tentara ditempatkan di desa Silwad untuk melindungi jalan utama yang banyak digunakan oleh pemukim Yahudi, setelah melihat beberapa orang akan melemparkan bom bensin.
Baca Juga: Trump Ancam Keras Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum Pelantikannya
“Pasukan tentara langsung melepaskan tembakan untuk menetralkan bahaya itu,” katanya.
Para pejabat Palestina mengatakan,Orwa Hammad ditembak selama protes ketika ia melempar batu kepada tentara di kawasan Silwad, dekat pemukiman Ofra.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan, Amerika Serikat mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang merupakan warga negara AS yang dibunuh oleh militer Israel.
“Kami menyerukan penyelidikan cepat dan transparan,” kata Psaki.
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
“Kami terus mendesak semua pihak untuk membantu memulihkan ketenangan dan menghindari meningkatnya ketegangan di Al-Quds dan Tepi Barat,” tuturnya.
Penduduk setempat mengatakan, ayah Hammad tinggal di America Serikat. (T/P006/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant