Gaza, MINA – Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Barsh mengatakan, keberadaan pasukan pendudukan di Rumah Sakit Al-Syifa menghalangi keluarga di sana untuk mengubur para syuhada.
Al-Barsh mengatakan pada Sabtu dini hari (11/11), pihak keluarga tidak dapat meninggalkan rumah sakit untuk membawa kerabatnya yang syahid.
Berbicara kepada Al Mayadeen, al-Barsh membenarkan bahwa pendudukan Israel ingin mencapai kemenangan imajiner dengan mengambil gambar pasukannya di Rumah Sakit Al-Shyfa di Kota Gaza.
Dia mengatakan, pengeboman langsung Israel terhadap Rumah Sakit Al-Syifa di Gaza telah berlangsung selama tiga hari.
Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel
Al-Barsh menekankan bahwa satu-satunya pilihan yang mereka miliki adalah tetap bertahan. Dia menambahkan bahwa pihaknya akan menggunakan segala cara yang tersedia untuk membantu mereka yang sakit dan terluka.
Sementara itu, Juru Bicara Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza, Khalil al-Dakran, mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa kru medis di rumah sakit tersebut tidak dapat merawat sejumlah besar orang yang terluka karena kekurangan obat-obatan.
Juru bicara tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa pengemudi ambulans ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel saat mereka bekerja di seluruh provinsi hari itu, meskipun sudah ada koordinasi sebelumnya dengan Palang Merah Internasional.
Dia juga menegaskan bahwa pendudukan Israel memutus semua sarana komunikasi antar rumah sakit, di satu sisi, dan antara rumah sakit dan kru ambulansnya, di sisi lain. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza Selama 24 Jam Terakhir
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Umumkan Syahidnya Panglima Militer Mohammed Deif