Nablus, 6 Dzulqa’dah 1437/9 Agustus 2016 (MINA) – Pasukan Israel dilaporkan telah menghancurkan sebagian besar jaringan pipa air di bawah pembangunan di Distrik Tubas, utara Tepi Barat, Senin (8/8).
Kepala Dewan Desa Yordan dan Masyarakat Badui, Arif Daraghmah mengatakan pasukan militer Israel dengan dua buldoser melakukan pembongkaran jaringan pipa pada Senin pagi, yang mengklaim pipa didanai oleh LSM Action Against Hunger di bawah pembangunan selama empat bulan terakhir dalam rangka menyediakan air untuk penduduk daerah tersebut.
“Pasukan Israel menghancurkan pipa air sepanjang empat kilometer antara Distrik Tubas sampai Distrik Yarza, dan menyita pipa sekitar sembilan kilometer yang menghubungkan Yarza menuju Distrik Al-Malih,” kata Daraghmah.
Menurutnya, pasukan Israel melakukan penghancuran ini untuk menekan warga Palestina agar meninggalkan daerah tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sementara, juru bicara Israel untuk Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah Palestina (COGAT), yang bertanggung jawab melaksanakan kebijakan pemerintah Israel, tidak segera menanggapi pernyataan atau komentar mengenai insiden tersebut.
Dalam laporan Amnesty Internasional, hampir 200.000 warga Palestina di Tepi Barat tidak memiliki akses kuntuk mendapatkan air bersih, situasi diperparah selama bulan-bulan musim panas.
Kelompok HAM Palestina Al-Haq diperkirakan laporan sejak 2013 bahwa hingga 50 persen dari pasokan air Palestina dialihkan oleh Israel ke perusahaan air nasional miliknya, Mekorot, selama musim panas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi permukiman ilegal.
Menurut penelitian Lembaga Darurat Air Bersih dan Sehat (EWASH) dalam laporannya, permintaah Palestina untuk pembangunan sumur dan proyek perbaikan jaringan air hanya setengah dari yang disetujui oleh Israel antara tahun 1995 sampai 2008, dibandingkan dengan 100 persen persetujuan untuk proyek-proyek Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Pemukim Israel yang mendapatkan akses 300 liter air per hari, sedangkan rata-rata di warga Palestina di Tepi Barat hanya sekitar 70 liter, di bawah minimum Organisasi Kesehatan Dunia yang merekomendasikan 100 liter per hari untuk sanitasi dasar, kesehatan, dan air minum,” pernyatan dalam penelitian.(T/M013/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza