Tel Aviv, MINA – Salah satu brigade Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Brigade Nahal, mengatakan bahwa tentara Israel saat ini kewalahan menghadapi situasi di Rafah, Gaza selatan.
Komandan Brigade Nahal, Yair Zuckerman, mengatakan, IDF tengah menghadapi situasi menantang di Gaza.
Kepada Jerusalem Post, Zuckerman mengungkapkan, setidaknya ada 12 tentara Israel yang terluka dalam 24 jam pada Selasa-Rabu (18-19/6), termasuk lima dalam pertempuran darat di Jalur Gaza.
“Jumlah tentara dan perwira yang terluka sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 3.860 orang,” ujar IDF di situsnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Dari jumlah itu, sebanyak 1.947 tentara Israel terluka dalam bentrokan darat di Gaza.
Sementara, jumlah tentara dan perwira Israel yang tewas sejak 7 Oktober 2023, sudah menyentuh angka 662 jiwa.
Banyaknya tentara Israel yang terluka, tak lepas dari situasi bahaya di Rafah yang mengintai IDF.
Zuckerman mengatakan, terowongan di Rafah menciptakan labirin besar dan menghubungkan beberapa wilayah lewat bukaan di dinding-dinding terowongan.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Ia menyoroti lambatnya kemajuan perang di Gaza dan menyebut pertempuran yang dihadapi tentara Israel “sangat melelahkan”.
Pejabat Israel menjelaskan, Hamas menggunakan banyak kamera di Rafah untuk mengontrol pertempuran dari atas dan bawah tanah.
Tak hanya itu, mereka juga menyebut Hamas mengandalkan taktik menggunakan rumah dan kamar sebagai jebakan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian