Hebron, 16 Ramadhan 1436/3 Juli 2015 (MINA) – Pasukan Israel telah menahan 550 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki negara zionis dalam waktu enam bulan terakhir sejak awal 2015.
Mereka umumnya ditangkap di selatan kota al-Khalil (Hebron), termasuk tujuh perempuan dan 105 remaja, demikian Amjad Najjar, pimpinan PPS, organisasi menangani warga Palestina yang ditahan Israel, dalam keterangan di al-Khalil, Kamis.
Najjar menambahkan, 225 tahanan dijatuhi hukuman melalui praktek Israel yang disebut penahanan administratif, di mana tahanan Palestina ditahan di balik jeruji tanpa tuduhan atau pengadilan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Demikian Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Menurut Najjar, 78 pasien Palestina “berada dalam kondisi kesehatan yang kritis di penjara-penjara Israel, karena tidak mendapat “perawatan medis” yang diperlukan.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Dia memaparkan, Israel memperlakukan tahanan Palestina “secara biadab dan tidak manusiawi selama penahanan.”
Laporan PPS menjelaskan banyak dari mereka yang ditahan selama periode enam bulan yang dari kota Beit Ummar, lebih dari 60 warga, sebagian besar anak-anak, yang ditangkap antara Januari dan Maret.
Laporan sebelumnya oleh PPS mengungkapkan, Israel menahan 383 warga Palestina di Tepi Barat pada Desember 2014.
Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan ditahan di 17 penjara Israel dan kamp-kamp penahanan. (T/P002/P2)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”