Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Tunisia Tewaskan Komandan Militan Perencana Serangan Ramadhan

Rudi Hendrik - Senin, 1 Mei 2017 - 13:40 WIB

Senin, 1 Mei 2017 - 13:40 WIB

206 Views

Juru Bicara Garda Nasional Tunisia Kolonel Mayor Khelifa Chibani. (Foto: Babnet Tunisie)

Juru Bicara Garda Nasional Tunisia Kolonel Mayor Khelifa Chibani. (Foto: Babnet Tunisie)

Tunis, 4 Sya’ban 1438/1 Mei 2017 (MINA) – Dalam sebuah penggerebekan, pasukan Tunisia menewaskan seorang komandan senior militan di kota Sidi Bouzid pada Ahad (30/4), yang diduga merencanakan serangan pada bulan Ramadhan nanti.

Komandan kelompok yang dicurigai terkait dengan kelompok Islamic State (ISIS) atau Al-Qaeda di Maghib Islam (AQIM) itu bernama Okba Ibn Nafaa.

Kota Sidi Bouzid terletak sejauh 200km arah barat daya ibukota Tunis.

Juru Bicara Garda Nasional Tunisia, Kolonel Mayor Khelifa Chibani mengatakan, Ibn Nafaa meledakkan dirinya sendiri. Sementara seorang militan lainnya ditembak mati sebelum meledakkan sabuk bom yang dipakainya.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Tiga orang lainnya ditahan dan pasukan keamanan memburu tersangka lainnya. Kelompok tersebut telah dintai selama beberapa pekan.

“Pasukan khusus Garda Nasional membunuh dua teroris,” kata Chibani, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA. “Mereka berada di pegunungan Sammama dan merencanakan serangan selama bulan Ramadhan.”

Chibani tidak memberikan rincian apapun tentang target lokasi rencana serangan yang dituduhkan kepada kelompok tersebut.

Tunisia telah waspada sejak orang-orang bersenjata menyerang resor pantai Sousse pada tahun 2015 yang menewaskan lebih dari 30 orang asing dan telah merusak industri wisata di negara tersebut.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Sejauh ini, kelompok ISIS berulang kali mengklaim sebagian besar serangan di Tunisia.

Pihak berwenang mengatakan, lebih dari 3.000 orang Tunisia telah pergi bergabung dengan ISIS dan kelompok bersenjata lainnya di Irak, Suriah dan Libya.

Tunisia berada di bawah keadaan darurat sejak November 2015, saat terjadi serangan bom bunuh diri di Tunis yang menewaskan 12 pengawal presiden. Serangan itu diklaim oleh ISIS. (T/RI-1/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Afrika
Palestina
Dunia Islam