Doha, 24 Ramadhan 1438/19 Juni 2017 (MINA) – Kementerian Pertahanan Qatar pada hari Senin (19/6) mengatakan, pasukan Turki yang tiba di Doha adalah untuk mengikuti latihan bersama.
Dalam pernyataannya, Kementerian mengatakan, latihan gabungan pertama dilaksanakan hari Ahad di kamp militer Tariq bin Ziyad di Doha.
Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pertempuran Qatar dan Turki di tengah rencana operasi gabungan untuk memerangi ekstremisme dan terorisme, serta untuk operasi penjaga perdamaian sebelum dan sesudah operasi militer.
Menurut pernyataan itu, latihan tersebut direncanakan untuk beberapa waktu. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Latihan tersebut dilakukan di saat krisis diplomatik di Teluk memasuki pekan ketiga akibat keputusan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir dan negara-negara lain telah memutuskan hubungan dengan Qatar, karena menuduh pemerintah Doha mendukung ekstremisme.
Namun, Doha membantah tuduhan tersebut dan mengatakan, tindakan yang diberlakukan di Qatar oleh tetangganya di Teluk adalah “blokade”.
Turki adalah salah satu sekutu terkuat Qatar.
Awal bulan ini, pemerintah Ankara dengan cepat menyetujui sebuah kesepakatan terpisah untuk mengizinkan pasukannya dikerahkan ke pangkalan militer Turki di Qatar.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Turki juga telah meningkatkan pasokan makanan ke Qatar setelah perbatasan darat ditutup oleh UEA.
Pekan lalu, angkatan laut Qatar juga melakukan tiga hari latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan