Ankara, MINA – Pasukan Turki dan Rusia memulai patroli darat gabungan pertama mereka di utara Suriah pada Jumat (1/11) berdasarkan kesepakatan kedua negara.
Patroli itu memaksa para pejuang Kurdi mengungsi dari wilayah yang disebut “zona aman” di sisi perbatasan Suriah.
Turki bersama milisi Suriah dukungan Ankara melancarkan serangan lintas perbatasan pada 9 Oktober lalu terhadap Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi, yang oleh Turki dicap “teroris”. Operasi itu mengambil alih kendali wilayah sepanjang 120 km (75 mil) dan 30km (19 mil) ke dalam Suriah di sepanjang perbatasan.
Rusia mengatakan kepada Turki bahwa YPG meninggalkan zona itu pada Rabu (30/10), sepekan setelah Ankara dan Moskow setuju memindahkan para pejuang YPG dari daerah tersebut, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Kendaraan lapis baja Turki pada Jumat melaju melalui jalan-jalan desa melintasi perbatasan untuk bergabung dengan rekan-rekan Rusia mereka, menurut rekaman televisi Reuters yang difilmkan dari sisi perbatasan Turki.
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan di Twitter, unit darat dan udara terlibat dalam patroli di daerah kota perbatasan Suriah, Darbasiya. Kementerian juga menunjukkan foto-foto empat kendaraan lapis baja dan tentara yang mempelajari peta.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, patroli bersama sepanjang 110 km dengan polisi militer Rusia dimulai di Darbasiya dan melakukan perjalanan ke barat di sepanjang perbatasan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)