Tel Rifaat, MINA – Pasukan Turkiye memasuki wilayah Suriah pada Rabu dini hari (17/8) setelah serangan pesawat tak berawak (drone) Turki di pos perbatasan yang dijalankan oleh pemerintah Suriah yang menewaskan 17 orang.
Serangan itu terjadi di tengah ekspektasi operasi militer baru Turkiye yang menargetkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, yang menurut Pemerintah Turkiye dapat dimulai “kapan saja”.
Sebuah konvoi militer Turki terlihat memasuki daerah “Perisai Efrat” di Suriah utara, yang telah dikuasai oleh pejuang oposisi Suriah pro-Turki sejak 2016, dari daerah Carchemish di provinsi Gaziantep dekat perbatasan Suriah, kata sumber-sumber lokal.
Ada panggilan melalui pengeras suara masjid di daerah itu yang memberi tahu penduduk untuk tidak meninggalkan rumah “kecuali dalam keadaan darurat.”
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa artileri Turkiye menargetkan posisi SDF di Tel Rifaat, sementara dua pesawat tak berawak Turkiye dan sebuah jet tempur terbang di atas kepala.
Ankara mengatakan bahwa kelompok Kurdi Suriah yang merupakan komponen utama SDF adalah “organisasi teroris”. Sebelumnya Turkiye telah meluncurkan dua operasi besar melawan SDF dengan bantuan pasukan proksi Suriah pada 2018 dan 2019.
Dalam saebuah unggahan Facebook, Ali Dogan, walikota Carchemish, meminta warga untuk tetap tenang, tetapi tetap di dalam rumah.
“Teman-teman, jangan khawatir tentang suara-suara baru yang terdengar di daerah itu, ini adalah masuknya pasukan perlindungan,” katanya. “Jika tidak perlu, tolong jangan keluar rumah.”
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Hamza Tekin, seorang jurnalis Turkiye, mentweet bahwa “tentara Turkiye sedang mempersiapkan operasi militer yang akan segera terjadi”. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan