Den Haag, MINA – Ratusan anak-anak dan keluarga mereka mengadakan pawai massal berbaris ke gedung Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, menuntut keadilan dan penyelidikan atas dugaan kejahatan yang dilakukan Israel di Gaza, Anadolu Agency melaporkan, Rabu (27/12).
“Pawai Anak-Anak” tersebut menarik pengunjuk rasa dari berbagai latar belakang yang berkumpul di stasiun kereta Den Haag untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan menyerukan tindakan internasional.
Peserta aksi meneriakkan slogan-slogan seperti “ICC, lakukan tugasmu,” “Bebaskan Palestina,” dan “Gencatan senjata sekarang.”
Para demonstran membawa spansuk dengan pesan seperti “Keadilan bagi 9.000 anak-anak Palestina yang dibunuh” dan “Hentikan pembunuhan anak-anak.”
Baca Juga: Israel Terima Daftar Sandera yang akan Dibebaskan Selanjutnya
Peserta demo menyatakan dukungan mereka untuk perjuangan Palestina, sambil mengibarkan bendera Palestina.
Bilal Riani, presiden Yayasan Endulus dan salah satu penyelenggara protes, berbicara dengan penuh semangat tentang situasi ini, menyatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukan hanya perang tetapi juga genosida.
Dia meminta perhatian terhadap perlunya ICC memenuhi mandatnya dan mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Gaza.
Riani menambahkan, “ICC harus melakukan tugasnya dan menyelidiki genosida. Mereka yang terus-menerus berbicara mengenai kasus Ukraina akan tetap diam jika menyangkut masalah Palestina.”
Baca Juga: 45 Truk BAZNAS Bantuan Masyarakat Indonesia Berhasil Masuk Gaza
Larissa-Mae Hartkamp, seorang peserta pawai, menyatakan keprihatinannya terhadap Belanda yang menyediakan suku cadang F-35 kepada Israel, dan menekankan bahwa Israel harus dilihat sebagai agresor, bukan pembela.
Dia menyampaikan pesan yang jelas kepada Perdana Menteri Mark Rutte, dengan mengatakan: “Rutte, berhenti mendukung genosida.”
“Kami berbaris ke ICC karena kami ingin gencatan senjata, keadilan ditegakkan, dan ICC melakukan tugasnya,” tambah Hartkamp.
Ia menggarisbawahi pentingnya transparansi dan perlunya ICC bertindak berdasarkan fakta, terutama mengingat adanya upaya untuk menutupi skala konflik.
Baca Juga: Israel Halangi Dokter AS Tinggalkan Gaza
Para pengunjuk rasa menekankan bahwa jumlah korban anak-anak dalam konflik ini sangat menyedihkan, dengan ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka sejak awal perang.
Hartkamp lebih lanjut menunjukkan betapa mengkhawatirkannya jumlah jurnalis yang kehilangan nyawa dalam 80 hari terakhir, dan menggambarkannya sebagai upaya untuk menyembunyikan kebenaran. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Upayakan Pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional di Gaza