Jakarta, 27 Juni 2016/22 Ramadhan 1437 (MINA) – Pengurus Besar Nandlatul Ulama (PBNU) dan Bank Mandiri meluncurkan kartu debit co-branding “KARTANU”.
Peluncuran kartu debit yang juga berfungsi sebagai kartu anggota itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi serta disaksikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Prof Mohamad Nasir.
“Kami berharap melalui kerjasama dan inovasi dalam bentuk KARTANU ini, inklusi keuangan atau akses layanan perbankan di Indonesia dapat lebih luas dan menjangkau hingga ke wilayah terpencil,” kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi di kantor pusat PBNU, Senin (27/6).
Menurut Tardi, Co-Brand kartu debit “KARTANU” merupakan bentuk sinergi Bank Mandiri dan PBNU dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sementara pada kesempatan yang sama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, peluncuran Kartu Debit KARTANU merupakan sinergi Bank Mandiri dan PBNU untuk membuka akses masyarakat terhadap lembaga keuangan formal.
“Khususnya bagi anggota NU yang ada di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 33 persen dari total penduduk Indonesia,” kata Said Aqil Siroj.
Pihaknya mengatakan, KARTANU dapat digunakan anggota-anggota NU untuk mendapatkan layanan perbankan.
Menurutnya, melalui kartu ini, para anggota NU dapat membuka rekening tabungan dengan setoran awal hanya Rp 20 ribu tanpa bunga dan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan tabungan dan kartu.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Terutama untuk pembukaan rekening dengan jenis kartu Silver,” katanya.
Ia juga menambahkan, pemegang KARTANU juga bisa mendapatkan fiestapoin melalui transaksi di mandiri e-Banking, peningkatan saldo tabungan. dan bertransaksi di merchant.
“Insyaallah dengan sinergi ini, layanan keuangan dapat menjangkau lapisan masyarakat dan wilayah yang lebih luas lagi di Tanah Air,” Ujarnya. (L/P010/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon