Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PB NU : KERIBUTAN ANTAR ELIT, TONTONAN YANG TIDAK ELOK

kurnia - Rabu, 23 Desember 2015 - 23:12 WIB

Rabu, 23 Desember 2015 - 23:12 WIB

339 Views ㅤ

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Foto : MINA)
Ketua Umum <a href=

PBNU KH Said Aqil Siroj (Foto : MINA)" width="673" height="505" /> Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Foto : MINA)

Jakarta, 11 Rabi’ul Awwal 1437/22 Desember 2015 (MINA) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),  KH Said Aqil Siroj, mengatakan, keributan antar elit dan di  Dewan Perwakilan Rakyat, merupakan tontotan yang tidak elok bagi masyarakat.

Hal ini dikatakannya pada konferensi Pers dalam rangka muhasabah menjelang akhir tahun 2015, bertempat di PB NU, di Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan ini Ketua Umum PBNU menyampaikan sejumlah hal penting terkait kepemipinan nasional, instabilitas politik, toleransi, dan kerenggangan ikatan sosial. “Instabilitas politik merupakan cermin krisis kepemimpinan yang terjadi di dunia politik di Indonesia,” katanya.

“Elit kerap bertikai, wakil rakyat berebut kekuasaan, hingga ulah Ketua DPR adalah bukti sahih bahwa para elit sama sekali tidak bisa memberikan keteladanan bagi rakyat.”

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Rakyat kehilangan referensi dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara ini semua secara tidak langsung berdampak pada instabilitas politik.”

“Mereka gaduh sendiri. Krisis kepemimpinan ini menandai kegagalan parpol dalam melakukan kaderisasi internal”.

Ketua PB NU  juga memberikan catatan perihal kehidupan beragama di Indonesia pada 2015. Ia menyebut kasus intoleransi di Aceh Singkil dan Tolikara. “Sangat disayangkan dua kasus ini terjadi,” ujar kyai Said.

Kyai Said mengajak insan media untuk memberitakan kehidupan toleransi beragama. sebab kehidupan masyarakat beragama yang damai perlu diberitakan.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Dia juga berharap “jangan hanya kasus kekerasan dan gesekan antarumat beragama saja yang dimuat. Warga NU kalau istighotsah atau sholawatan itu bisa berjumlah 2.000 orang. Bubar dari sana, tidak ada satu pot pun pecah,” kata Kang Said.

NU dan pesantren tidak pernah berhenti mengajarkan akhlak beragama dan etika dakwah sehingga tidak menyinggung perasaan agama lain atau tradisi suku-suku tertentu di Indonesia, ujar kyai Said.

(L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

 

 

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Sekjen PBNU di Jakarta Kamis 22 Agustus 2024 (Foto: Web PBNU)
Indonesia
Indonesia