UNICEF: 400.000 Anak-anak Yaman Kekurangan Gizi Berisiko Meninggal

Sanaa, MINA – Badan PBB untuk Anak-anak () memperingatkan, 400.000 anak- parah di terancam nyawanya karena kekurangan makanan dan dana untuk menyediakan perawatan akibat perang yang berkepanjangan.

“Setiap tahun, 30.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal akibat penyakit terkait gizi buruk,” jelas Juru bicara UNICEF, Christophe Boulierac kepada VOA News pada Rabu (7/11).

Konflik berkepanjangan di Yaman memakan banyak korban. PBB menyebut Yaman mengalami krisis kemanusiaan dan keamanan terburuk di dunia. Hal ini mengancam 14 juta orang atau satu setengah dari populasi berada di ambang kelaparan dan korban utama adalah anak-anak.

“Satu juta wanita hamil atau menyusui mengalami anemia dan itu adalah lingkaran setan. Ketika melahirkan, para wanita ini tahu bahwa anak-anak mereka akan lahir dengan berat badan rendah karena sudh mulai masuk siklus kekurangan gizi,” tambahnya.

Sebetulnya, demikian laporan UNICEF, sebelum perang-pun, Yaman sudah merupakan salah satu negara dengan tingkat kekurangan gizi tertinggi di dunia.

Keadaan ini diperparah lagi sejak koalisi pimpinan Saudi Arab memulai rangkaian serangan udara dengan sasaran milisi  Houthi pada Maret 2015.

Peperangan di Yaman juga telah menyebabkan kehancuran total sistem kesehatan negara. Ini juga telah mencegah impor makanan, bahan bakar, obat-obatan dan persediaan lain yang penting untuk kesejahteraan penduduk.

Sebagai contoh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pasokan impor bahan bakar saat ini melalui pelabuhan Hudaydah hanya mencakup sekitar setengah dari kebutuhan Negara.

Bahan bakar sangat penting untuk menjaga rumah sakit tetap beroperasi. Rumah-rumah sakit memiliki pusat makanan terpenting yang dapat menyelamatkan nyawa anak-anak yang kekurangan gizi parah. (T/Sj/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

 

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.